SportFEAT.com - Gelar juara Thomas Cup 2020 itu akhirnya mampu diraih lagi oleh Indonesia, setelah menanti 19 tahun lamanya.
Pada laga final Thomas Cup 2020 yang digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, dengan perkasa Indonesia mempecundangi China 3-0, Minggu (17/10/2021).
Kemenangan itu memantapkan Indonesia sebagai raksasa bulu tangkis dunia yang makin sulit dikejar rekornya.
Indonesia memang perkasa di turnamen beregu BWF paling tua yang digelar sejak 1948 ini atau yang juga dikenal sebagai Kejuaraan Dunia Beregu Putra itu.
Meski di edisi pertama tak ikut, nyatanya kehadiran Indonesia kemudian mampu mendominasi dan menjadikan Thomas Cup sebagai identitasnya, seolah milik Garuda.
Sebab, sepanjang sejarah, Indonesia sudah mengantongi 14 gelar, termasuk gelar terakhir ini yang diraih pada Thomas Cup 2020 ini.
Sedangkan pesaing terdekatnyanya adalah China dan baru meraih 10 gelar.
Jarak yang begitu jauh, sekaligus memantapkan dominasi Indonesia di Piala Thomas.
Kemenangan Indonesia atas China pada Thomas Cup 2020 dengan skor 3-0, juga memiliki makna besar.
Skor kemenangan sapu bersih luar biasa, yang sudah tentu bakal mengangkat semangat dan kepercayaan diri bulu tangkis Indonesia, pun memompa kebangkitan setelah lama landai-landai saja.
Baca Juga: Hasil Thomas Cup 2020 - Jonatan Menang, Indonesia Juara Sekaligus Akhiri Paceklik Gelar 19 Tahun!
Di tengah mulai meratanya kekuatan bulu tangkis dunia, Indonesia sempat diragukan mampu membawa Piala Thomas pulang kembali ke Tanah Air.
Apalagi, dalam beberapa kejuaraan bergengsi, Indonesia tak lagi mendominasi seperti pada era Rudy Hartono dan Liem Swie King, atau era Alan Budi Kusuma, kemudian disusul yang terakhir di era Taufik Hidayat.
Termasuk pada Sudirman Cup 2021 lalu di mana skuad Merah Putih tersingkir di babak perempat final dari Malaysia yang berisikan pemain minim pengalaman.
Baca Juga: Hasil Thomas Cup 2020 – Anthony Ginting Epic Comeback, Indonesia Raih Poin Perdana Atas China
Tak cuma itu, sebelum ini Indonesia dipandang lemah di nomor tunggal putra.
Dua andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, performanya sering angin-anginan dan tak konsisten.
Namun, persepsi itu terhapus di ajang Piala Thomas 2020 ini. Sepanjang perjalanan, Indonesia begitu berkasa dan tampil meyakinkan.
Tunggal putra, meski terkadang ada yang tersandung baik di diri Anthony Ginting atau Jonatan Christie, namun selalu ada poin dari nomor tunggal.
Sehingga, kekuatan Indonesia di sektor ganda semakin mudah dalam perjuangannya.
Di semifinal, misalnya, Anthony Ginting sempat membuat jantung berdebar publik Indonesia.
Baca Juga: Hasil Thomas Cup 2020 - Fajar/Rian Mengganas, Indonesia Unggul 2-0 Atas China
Namun, Jonatan Cristie yang menjadi tunggal kedua, ternyata tampil apik dan mampu mengalahkan Anders Antonsen hingga Indonesia unggul 2-1, setelah Marcus Gideon/Kevin Sanjaya menyamakan kedudukan.
Akhirnya, Indonesia menang 3-1 dan maju ke final, melawan China yang dalam 2 dekade sangat kuat.
Adapun didi final Thomas Cup 2020 kali ini, baik Anthony Ginting maupun Jonatan kompak.
Mereka mampu mengemas kemenangan sekaligus memastikan Indonesia membuat China tak berkutik dan harus berlutut 0-3.
Kemenangan yang tak hanya menghapus rasa haus gelar selama 19 tahun, tapi juga membangkitkan bulu tangkis Indonesia.
Sebagai turnamen beregu tertua dan bergengsi, gelar di Thomas Cup 2020 akan memiliki efek kuat.
Apalagi, Indonesia sebahai raksasa bulu tangkis telah bangkit.
Baca Juga: Thomas Cup 2020 - Susunan Pemain Indonesia Vs China, Kejutan Kombinasi Daniel/Kevin
Maka, seharusnya setelah ini bulu tangkis Indonesia kembali bangkit dan dominan di berbagai turnamen, seperti dahulu kala.
Selamat tim Piala Thomas Indonesia.
Bangkitlah Garuda, sang raksasa bulu tangkis dunia.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |