Nova mengaku bahwa anak asuhnya terbawa arus untuk mengikuti pola permainan Dechapol/Sapsiree.
“Memang kalahnya agak nyesek, kurang hoki. Tetapi secara permainan mereka terbawa pola permainan lawan yang bermain panjang-panjang ke belakang,” kata Nova Widianto dilansir SportFEAT.com dari Antara.
Baca Juga: MotoGP Emilia Romagna 2021 – Alarm Bagi Fabio Quartararo, Kelemahan Yamaha Diendus Francesco Bagnaia
"Seharusnya Praveen/Melati lebih berani bermain dengan bola-bola tipis di depan net. Sebab, Meli (sapaan Melati) lebih unggul di depan net," sambung Nova
Lebih lanjut, pelatih berusia 44 tahun itu juga menyayangkan performa Praveen Jordan yang tak seperti biasanya.
Dalam laga itu, Praveen jarang melancarkan serangan smash keras yang memang menjadi andalannya.
"Selain itu, variasi serangan Praveen yang biasanya mampu melepaskan kombinasi pukulan smash dan permainan di depan net juga jarang keluar," tutur pelatih kelahiran Klaten itu.
"Praveen juga tidak berani melakukan flick servis karena takut pelanggaran," tambah Nova Widianto.
Source | : | Kompas.com,Antara |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |