Rotasi mereka tercecer ditambahg pertahanan yang lemah membuat lawan mudah meraup poin.
Belum lagi unforced error alias kesalahan sendiri yang dilakukan juga menambah lawan makin nyaman menyerang.
"Praveen/Melati tidak bisa menerapkan pola (permainan) yang lain karena pertahanan mereka tidak solid," kata Nova.
"Itu juga yang membuat mereka sering tidak konsisten karena ketika mereka tidak diberi serangan, mereka seperti buntu," tambah peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Liliyana Natsir itu.
Kini Praveen/Melati diharapkan mampu membuktikan diri di Hylo Open 2021.
Di turnamen Super 500 ini, dia tas kertas, mereka juga diharapkan bisa melaju jauh hingga ke final dan segera meraih gelar juara baru.
Source | : | Djarum Badminton |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |