"Karena bermain ganda putri kalau sudah lama, panjang, akhirnya cuma tahan-tahanan saja secara pikiran dan strategi.
"Siapa yang bisa lebih kuat, dia yang menang," pungkas peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.
Di sisi lain, Apriyani Rahayu juga sependapat dengan pernyataan Greysia Polii.
Untuk itu, perempuan berusia 23 tahun tersebut enggan beralasan hal lain, seperti kondisi angin dan shuttlecock.
"Tidak bisa alasan kok berat atau soal angin di lapangan. Itu sudah dipersiapkan dari sebelum masuk venue pertandingan," kata Apriyani Rahayu.
"Kami sudah berusaha mendekati, tetapi mereka lagi tinggi percaya dirinya. Kami ingin bermain seperti yang kami inginkan, tetapi tidak bisa keluar dari tekanan.
"Semoga pekan depan lebih bagus," tutup jebolan PB Jaya Raya tersebut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |