"Saya harus menganalisis, mempelajari data, terkadang kembali ke pit, melihat lagi dan berpikir tentang apa yang harus saya lakukan secara berbeda," kata Dovizioso.
"Karena motornya benar-benar beda," ucap pembalap berusia 35 tahun itu.
Meski tahu bakal sulit, Dovizioso masih menyimpan motivasi besar untuk bangkit bersama RNF Yamaha di musim depan.
Apalagi dia akan jadi yang tertua sekaligus mentor untuk rekan setim barunya, Darryn Binder yang lompat kelas dari Moto3.
"Saya sudah melakukan itu dalam karier saya, saya telah berganti motor beberapa kali dan masing-masing punya karakteristik berbeda," ujar Dovizioso.
"Jadi saya tahu betapa sulitnya itu. Kualitasnya akan tetap bergantung pada diri saya sendiri, yang penting harus bisa adaptasi. Seberapa banyak bisa beradaptasi dan seberapa siap mental Anda."
"Ini rumit, tapi kami sedang mengusahakannya," kata Dovizioso yang berakhir di posisi ke-13 pada Tes Jerez pekan lalu.
Baca Juga: MotoGP 2022 – Motor Yamaha Tak Berkembang, Fabio Quartararo Minta Yamaha Contek Ducati
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |