SportFEAT.com - Taufik Purwadi menjadi stringer pertama asal Indonesia yang sudah mengecap pengalaman hingga ajang Olimpiade sampai IBF 2021 di Bali kemarin.
Mungkin tak banyak yang memperhatikan, tetapi salah satu profesi penting di turnamen bulu tangkis ialah profesi stringer.
Stringer alias tukang senar menjadi profesi tak kalah penting bagi para pemain, terutama untuk mengatur tipe dan kekuatan raket.
Selain itu, stringer juga sangat berperan terhadap nasib raket pemain yang senarnya putus saat digunakan di tengah pertandingan.
Menjadi stringer bukanlah profesi mudah. Apalagi dengan standar internasional yang diterapkan, butuh jam terbang dan kualitas tersendiri.
Akan tetapi, Indonesia kini patut berbangga karena telah memiliki seorang stringer berpengalaman yang telah dipercaya oleh tim Yonex, yaitu Taufik Purwadi.
Baca Juga: Jadwal Kejuaraan Dunia 2021 - Satu-satunya Wakil Indonesia Mentas Hari Ini
Taufik Purwadi menjadi satu dari lima stringer di tim Yonex yang kemarin dibawa oleh pabrikan asal Jepang itu pada Indonesia Badmninton Festival 2021 di Bali.
Pria 42 tahun itu menjadi salah satu stringer yang dipercaya Yonex. Ia mampu mengurus sekitar 100 raket per hari.
Dituturkan Kepala Promosi Yonex Sunrise, Berry Tamba, tim stringer-nya bahkan sudah merampungkan 600 raket pada H-1 sebelym turnamen resmi bergulir.
Baca Juga: Desas-desus Ketemuan di Barcelona, Fabio Quartararo Bakal ke Honda?
Kecekatan tangan Taufik Purwadi sudah melalang buana bahkan ia termasuk menjadi tim stringer di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Hal tersebut menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Taufik sebab ia menjadi stringer pertama Indonesia yang ikut menjadi bagian stringint team di pesta olahraga terakbar di dunia tersebut.
Taufik juga ikut andil dalam merangkai senar raket milik Apriyani Rahayu, pebulu tangkis ganda putri Indonesia yang meraih emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii.
Di Olimpiade Tokyo 2020, Taufik menjadi ofisial tim stringer di sana.
Ia dipercaya menjadi tukan senar raket Apriyani sejak babak perempat final.
Baca Juga: Piala AFF 2020 – Jangan Takut Lawan Vietnam, Shin Tae-yong Minta Evan Dimas dkk Lakukan Hal Ini
"Khusus untuk pemain Indonesia, biar kamu saja yang urus," ucap Taufik menirukan ucapan Supervisor-nya kala itu, dikutip Sportfeat dari Antara.
Meski hanya sebentar, Taufik sangat bangga bisa menjadi stringer Indonesia dan ikut merasakan momen perjuangan Greysia/Apriyani kala itu.
Sebagai informasi, Taufik Purwadi sudah harus pulang ke Tanah Air sebelum sempat melihat Greysia/Apriyani di babak final.
Biasanya panitia atau tim Yonex akan memulangkan staf asing lebih cepat jika sudah memasuki babak perempat final karena kebutuhan stringer sudah berkurang.
"Waktu saya dapat kabar Greysia/Apriyani menang, ada kebanggaan tersendiri meski tidak bisa membantu sampai final," ucap pria asal Solo tersebut.
Taufik yang saat ini bekerja sebagai stringer di Toko Magnet Sports milik Taufik Hidayat itu sudah menjalani dunia stringer selama 18 tahun.
Baca Juga: Selain Fabio Quartararo, Honda Langsung Incar 2 Nama Lainnya Demi Masa Depan Tim
Ia memulai kariernya sebagai stirnger di salah satu toko olahraga di Senayan, Jakarta puSat pada 2003.
Kemudian bergabung dengan tim Yonex pada 2005 hingga sekarang.
Taufik Purwadi sudah menjadi bagian tim stringerdi berbabgai turnamen internasional, termausk Kejuaraan Dunia, Asian Games, turnamen Super Series dan World Tour BWF hingga Olimpiade Tokyo 2020 yang jadi paling tinggi.
Source | : | Antara |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |