Torehan gelar juara dunia Loh Kean Yew bahkan menjadi pil pahit bagi bulu tangkis Malaysia.
Sebab, pemain berusia 24 tahun itu sejatinya merupakan kelahiran Penang, Malaysia yang memutuskan membela Singapura.
"Ini (Loh Kean Yew meraih gelar Kejuaraan Dunia 2021) benar-benar menjadi pil pahit yang sulit untuk ditelan,” kata Rashid Sidek dilansir SportFEAT.com dari New Straits Times.
Baca Juga: Rahasia Hoki/Kobayashi Hancurkan Wakil China dan Cetak Sejarah untuk Jepang di Kejuaraan Dunia 2021
“Karena Singapura sekarang memiliki juara dunia sementara kami (Malaysia) masih menunggu gelar pertama," sambung legenda bulu tangkis Malaysia itu.
Lebih lanjut, pria berusia 53 tahun tersebut berharap BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) mampu belajar dari keberhasilan Loh Kean Yew di Kejuaraan Dunia 2021.
"Kami tentu perlu belajar dari ini, karena mungkin Singapura lebih transparan dalam pemilihan pemain mereka dan mereka memberi pemain mereka kesempatan untuk maju,” jelas Rashid Sidek.
Baca Juga: Alasan Akane Yamaguchi Selalu Minim Selebrasi bahkan Ketika Sukses Jadi Juara Dunia 2021
Lebih jauh, Rashid Sidek menganggap tekanan sebagai pemain Singapura dan Malaysia adalah hal yang berbeda.
Pemain Singapura bisa bermain lebih lepas tanpa beban, karena dalam dunia bulu tangkis internasional kekuatan mereka masih jauh dari tim Negeri Jiran.
"Mungkin, tekanan pada Loh Kean Yew juga berkurang karena dia berasal dari Singapura dan tidak ada yang terlalu fokus padanya,” tutur jawara Piala Thomas 1992 itu.
“Saya percaya para pemain kami di sini mendapat terlalu banyak tekanan dari semua pihak, termasuk para penggemar, dan itu pada gilirannya mempengaruhi kinerja mereka,” tambah Rashid Sidek.
Source | : | New Straits Times |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |