Sebagai informasi, Malaysia membawa beberapa pemain naturalisasi di Piala AFF 2020 ini, ada nama Dion Cools hingga Guilherme de Paula.
Safee Sali bahkan terang-terangan menyebut bahwa program naturalisasi ini sudah gagal total sejak pertama kali dilakukan Malaysia pada 2018 lalu.
“Selamat Garuda (julukan tim Indonesia). Kami harus mengaku kalah. Harimau Malaya perlu melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi masalahnya,” tutur Safee Sali dilansir SportFEAT.com dari Berita Harian.
"Bagi saya, sejak program naturalisasi pemain diperkenalkan, ini menjadi penyebab kegagalan terbesar bagi tim nasional," ujar penyerang legenda Malaysia itu.
Sementara itu, Akmal Rizal Ahmad Rakhli meminta FAM (Asosiasi Sepak Bola Malaysia) mempertimbangkan berbagai hal sebelum melakukan naturalisasi pemain.
Baca Juga: Piala AFF 2020 - Nasib Tan Cheng Hoe di Ujung Tanduk usai Malaysia Dibantai Timnas Indonesia
Sebab, beberapa pemain hasil naturalisasi belum mampu menunjukkan tajinya khususnya di lini depan.
“Memang saya kecewa karena dalam beberapa tahun terakhir Malaysia tidak menghasilkan striker yang bagus,” jelas Akmal Rizal Ahmad Rakhli dikutip dari Stadium Astro.
“Program naturalisasi gagal. Sebelum Guilherme De Paula dan Liridon (Krasniqi), kami memiliki Mohamadou Sumareh yang pernah melakukan sesuatu sedikit lebih baik.”
“Jika program naturalisasi dilanjutkan, perlu dikaji sedalam-dalamnya selain usia pemainnya,” tambah Akmal.
Source | : | Berita Harian,Stadium Astro |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |