SportFEAT.com - Bos Repsol Honda sekaligus Marc Marquez, Alberto Puig, masih sempat-sempatnya mengejek Ducati di saat timnya sendiri terpuruk dalam dua tahun terakhir di MotoGP.
Perang dingin Alberto Puig dengan tim Ducati tampaknya mula terbuka jelang MotoGP 2022.
Alberto Puig, sosok Manajer Tim Repsol Honda itu baru-baru ini telah hadir dalam wawancara bersama Motosan.es.
Salah satu topik pembicaraan yang diarahkan kepada Alberto Puig adalah perihal melesatnya performa pesaing Repsol Honda, Ducati.
Di MotoGP 2021, Ducati kembali meroket dan bersaing sengit dengan Yamaha.
Ducati telah memenangkan dua gelar juara dunia tim dan konstruktor.
Hanya juara dunia pembalap yang belum disabet. Meski begitu, gelar ini hampir saja dimiliki si Merah Borgo Panigale andai Francesco Bagnaia tidak melakukan kesalahan dan jatuh di seri Emilia Romagna lalu.
Baca Juga: Sama-sama Dianggap 'Gila' Nekat Promosi ke MotoGP, Rookie KTM Jadikan Fabio Quartararo Bukti Konkrit
Ketika Alberto Puig ditanya soal peningkatan Ducati, dia awalnya mengakui bahwa memang tim pabrikan Italia itu berkembang pesat dan memilik motor kompetitif.
Namun, ada satu sentilan kalimat dari Puig yang bernada 'mengejek' soal Ducati.
Baca Juga: MotoGP 2022 - Senggol Murid Valentino Rossi, Fabio Quartararo PeDe Pertahankan Gelar Juara Dunia
"Semua orang bilang bahwa Ducati meningkat dengan sangat baik. Memang benar bahwa motor mereka juga kompetitif dan bagus," ucap Alberto Puig dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Namun, harus diingat bahwa pada akhirnya mereka tidak pernah menang gelar juara dunia pembalap."
"Sejak zaman Casey Stoner berjaya dengan ban Bridgestone pada 2007 silam, mereka belum pernah meraih juara dunia lagi," ucap Puig lagi.
Tak berhenti di situ, Puig juga mengungkap perkataan lain yang cukup provokatif lantaran ia seakan menantang tim Merah Borgo Panigale untuk bisa menaklukkan dinasti Honda dalam delapan tahun terakhir.
"Ada banyak pembicaraan tentang Ducatu, yang katanya bekerja sangat baik lah, tetapi faktanya mereka tidak memenangkan apapun (juara dunia pembalap) bukan," ucap Puig.
"Kalian (Ducati) jelas adalah lawan yang tangguh, tapi mari kita lihat apakah kalian benar-benar bisa melakukannya (juara dunia pembalap lagi)?" kata Puig.
Ucapan Alberto Puig yang bernada menantang tampaknya tidak dalam waktu yang tepat dengan posisi timnya sendiri yang sedang terpuruk.
Berbanding 180 derajat dengan Ducati, Repsol Honda sekarang justru mengalami masa-masa terburuknya.
Sejak ditinggal Marc Marquez absen lama, tim asal Jepang itu belum bisa kembali merajai sirkuit MotoGP.
Di MotoGP 2020, Repsol Honda bahkan sama sekali tak merengkuh titel juara seri apapaun. Bahkan sempat ada rumor jika mereka terancam masuk zona konsesi.
Baca Juga: BAM Akan Rombak Pelatih Lagi, Bagaimana Nasib 4 Pelatih Asal Indonesia?
Adapun di MotoGP 2021, Repsol Honda memang memetik 3 gelar lewat Marquez.
Namun sekarang kebahagiaan mereka kembali ditimpa nasib malang setelah Marquez cedera dan mengalami diplopia.
Marquez bahkan belum bisa diprediksi kapan pasti akan comeback di MotoGP 2022.
Sedangkan mengandalkan Pol Esparagro juga tidak bisa menjamin apa-apa jika melihat performa dia menunggangi RC213V sepanjang musim kemarin.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |