Menurut Shin Tae-yong, skema set piece atau bola mati masih menjadi titik lemah Witan Sulaeman dkk.
"Jujur kedua tim sangat bekerja keras, saya sudah bicara kepada pemain sebelum pertandingan bahwa tim Singapura kuat untuk set piece, kami bisa mendapatkan hasil yang baik jika hanya hati-hati,” kata Shin Tae-yong dilansir SportFEAT.com dari laman resmi PSSI.
“Karena tidak fokus untuk set piece, jadi sampai bisa dikatakan kita seperti ke neraka dan ke surga, bolak balik,” sambung Shin Tae-yong.
Penjelasan pelatih asal Korea Selatan itu cukup terbukti, mengingat dua gol yang bersarang ke gawang Indonesia bermula dari skema tendangan bebas.
Gol pertama Singapura yang dicetak Song Ui-young (49’) bermula dari skema tendangan bebas yang menciptakan situasi kemelut di depan gawang.
Sedangkan gol kedua yang diukir Shahdan Sulaiman (74’) berasal dari tendangan bebas yang langsung menghujam ke gawang skuad Garuda yang dikawal Nadeo Argawinata.
Selama enam kali bertanding di Piala AFF 2020, Indonesia kini tercatat kebobolan sebanyak tujuh gol dan lima diantaranya bermula dari skema bola mati.
Oleh sebab itu, Shin Tae-yong ingin titik lemah timnas Indonesia tersebut harus segera dievaluasi sebelum laga final.
Source | : | PSSI.org |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |