Terakhir kali Ducati memiliki juara dunia adalah pada 2007 silam lewat Casey Stoner.
Kini dengan penampilan gemilangnya Bagnaia juga lantas disandingkan dengan Stoner dan dinilai mampu mengulang kesuksesan mantan rider asal Australia itu.
Namun, Bagania langsung memberikan batas yang jelas bahwa ia dan Stiner adalah dua pribadi yang berbeda.
Baca Juga: Pujian Setinggi Langit Marc Marquez untuk Valentino Rossi yang Mampu Mengaspal Selama 26 Tahun
Jebolan VR46 Academy itu enggan disamakan dengan Casey Stoner. Tapi soal tujuan utama, ia mengakui bahwa mau mengulang kesuksesan tersebut bagi Ducati.
"Saya berbeda dengan Stoner atay Bayliss," ucap Pecco Bagnaia dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Tetapi kami semua adalah pembalap dan kami tentu punya tujuan yang sama, untuk menang," kata dia lagi.
Baca Juga: Hasil Piala AFF 2020 - 'Messi' Thailand Gemilang, Timnas Indonesia Tumbang
Pecco Bagnaia juga enggan terlarut dalam euforia harapan untuk dijadikan the Next Stoner.
Yang pasti, baginya membalap untuk Ducati adalah sebuah kebanggaan tersendiri dan merupakan impian dia sejak kecil.
"Saya tidak tahu apakah takdir itu ada, tetapi saya tahu bahwa tempat saya adalah di Ducati," kata Bagnaia.
"Saya beruntung karena mereka percaya pada saya. Saya masih ingat suara motor Ducati ketika saya masih kecil. Itu mewakili mimpi saya sejak kecil dan sekarang telah menjadikenyataan. Semoga cerita manis ini bertahan lama," ungkap dia.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |