SportFEAT.com - Casey Stoner menyoroti kesalahan Honda yang terlalu fokus hanya pada Marc Marquez sehingga kini mereka banyak tertinggal ketika tanpa kekuatan The Baby Alien.
Casey Stoner, mantan pembalap MotoGP sekaligus juara dunia dua kali itu memang identik dikenal sebagai kes rider Ducati.
Namun, tentu perlu diingat bahwa Casey Stoner memenangi juara dunia keduanya saat ia berseragam Repsol Honda pada 2011 silam.
Pengalamannya yang pernah balapan bersama tim Repsol Honda bahkan sempat jadi test rider di sana, membuat ia tahu apa yang sekarang terjadi di tim berlogo sayap tunggal itu.
Dengan absennya Marc Marquez, Repsol Honda mengalamu periode yang cukup buruk l;antaran jarang menang lagi.
Meski di MotoGP 2021 kemarin Marquez sempat terlihat bangkit, faktanya Honda masih tidak bisa bertumpu pada pembalap selain juara dunia delapan kali itu.
Salah satu pendapat yang sering muncul adalah anggapan bahwa hal tersebut tidak lepas dari kesalahan Honda yang sejak awal terlalu fokus hanya pada Marc Marquez.
Baca Juga: Nasehat Casey Stoner Buat Marc Marquez: Jangan Lakukan Kesalahan Terus-menerus
Dan hal itu, kini diamini oleh Casey Stoner sendiri. Eks rider asal Australia itu menyebut bahwa Honda hanya mengandalkan Marquez dan 'lupa' bahwa rider lain membutuhkan perhatian.
"Saya pikir Marc dan timnya melakukan kesalahan dalam beberapa tahun pertama. Marc kuat di pengereman dan mereka hanya membuat motor ini bagus di rem," ucap Casey Stoner dikutip SportFEAT dari Speedweek.
"Ketika Anda punya keunggulan besar di satu sektor, maka pasti Anda lemah di sektor lain. Anda tidak bisa memiliki semuanya sekaligus."
"Itulah mengapa kita bisa lihat tidak banyak pabrikan berbeda yang menang karena tidak ada dari mereka yang punya paket motor sempurna," katanya lagi.
Baca Juga: Valentino Rossi Buka-bukaan! Akui Tak Punya Rival Favorit Selama Ngaspal di MotoGP
Fokusnya Honda kepada Marquez sempat menuai anggapan bahwa Honda hanya membuat motot RC213V khusus buat Marquez.
Beberapa rider sudah menganggapnya seperti itu, sehingga RC213V dikenal sulit untuk pembalap lain.
Hanya saja, Marquez sendiri pernah menyangkalnya dan bilang bahwa tidak ada sesuatu yang salah dengan motor itu.
Namun, Stoner kali ini menampik ucapan Marquez.
Baca Juga: Asosiasi Olahraga China Larang Pesepak Bola yang Punya Tato Bertanding, Ini Alasannya!
"Ketika saya jadi test rider Honda, fokus merkea sangat banyak di pengereman dan stabilitas pengereman. Banyak sebenarnya kelemahan lain tapi Marc sangat pandai menutupi kelemahan itu," kata Stoner.
"Pernah kan mereka memiliki masalah pada 2015 saat gagal juara dunia. Itu buktinya, mereka sampai harus pakai sasis lama agar menemukan keselarasan lagi di tikungan."
Menurut Stoner, Marquez merasa tak ada yang salah dengan motornya lantaran ia sedang berada di atas.
Stoner membandingkan dengan dirinya yang juga pernah dalam posisi itu ketika menonjol sendirian di Ducati.
"Di awal tahun saya bersama Ducati, saya satu-satunya yang berada di atas sementara pembalap lain kesulitan," tukas Stoner.
"Waktu itu saya juga berpikir bahwa motornya tidak buruk dan lagipula kami masih bisa naik podium."
"Namun saya kemudian sadar bahwa setiap pembalap itu berbeda dan menginginkan hal berbeda. Jadi apakah ini apakah ini kesalahan Honda atau di mana letak kesalahan Honda, saya tidak yakin bisa mengatakannya karena sekarang saya bukan siapa-siapa."
"Namun, saya hanya bisa bilang tentang kesulitan yang saya temuo dengan beberapa sasis saat saya jadi test rider Honda," pungkasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |