SportFEAT.COM - Casey Stoner membeberkan hal yang membuatnya masih ragu untuk menangani Francesco Bagnaia dan Jack Miller di Ducati.
Casey Stoner merupakan salah satu pembalap terbaik yang perna tampil di MotoGP.
Rider berkebangsaan Australia itu tercatat sudah dua kali menjadi juara dunia bersama tim yang berbeda.
Stoner merebut kampiun dengan mengendarai motor Ducati pada 2007 dan Honda empat tahun berselang.
Namun sebuah keputusan berani diambil Stoner saat dirinya memasuki usia emas.
Baca Juga: Fabio Quartararo Terusik Bayang-bayang Kehadiran Bocah Ajaib Ini di MotoGP
Casey Stoner memilih gantung helm alias pensiun saat usianya baru menginjak 27 tahun pada 2012 silam.
Kesehatan menjadi faktor utama di balik keputusan Casey Stoner pensiun dari olahraga yang telah membesarkan namanya tersebut.
Kendati telah pensiun, Casey Stoner masih dinilai sebagai salah satu pembalap terbaik.
Hal tersebut pula yang membuat Ducati dikabarkan siap memperkerjakan Stoner kembali.
Pabrikan asal Italia itu berencana untuk menjadikan Stoner sebagai pelatih dua pembalap andalannya, Francesco Bagnaia dan Jack Miller.
Bak gayung bersambut, Casey Stoner rupanya juga tertarik mengambil peran tersebut.
Akan tetapi, ada satu problem atau masalah yang menghantui pikiran Casey Stoner jika tawaran tersebut diterimanya.
Menjadi mentor atau pelatih mengharuskan Stoner mengikuti jadwal pembalap.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Sarankan Joan Mir Jangan Terima Repsol Honda, Rumit! Mending Pilih Tim Ini
Artinya, sosok berjuluk Kuri-Kuri Boy tersebut harus sering meninggalkan keluarganya untuk waktu yang lama.
Hal inilah yang masih menjadi masalah tersendiri bagi Stoner.
Casey Stoner merasa berat meninggalkan keluarganya dalam waktu yang lama.
“Itu adalah sesuatu yang ingin saya lakukan sejak akhir karier saya. Tetapi tidak mudah,” kata Stoner, dikutip SportFeat dari Motorsport.
“Saya memiliki keluarga di Australia. Ketika saya bepergian, saya harus meninggalkan mereka untuk waktu yang lama."
Lebih jauh, Casey Stoner juga menjelaskan menghadiri banyak balapan tidak mungkin dilakukannya.
Akan tetapi, jika ia mendapat restu dari keluarga, eks rider Ducati tersebut berjanji akan memberikan seratus persen kemampuannya.
“Meski saya ingin melakukannya, saya tidak suka menjalaninya dengan setengah hati. Seandainya terjadi, saya ingin melakukannya dengan benar untuk membantu seseorang,” ujar Stoner.
Baca Juga: Bos Yamaha Ngebet Pertahankan Sang Juara Dunia MotoGP 2021, tapi...
“Saya sudah membicarakannya dengan istri saya dan beberapa orang. Saya ingin melakukannya. Saya pikir saya bisa memberi banyak hal karena saya memiliki wawasan unik.
"Saya tahu apa yang diperlukan untuk menjadi cepat dan mengapa beberapa hal terjadi," lanjut pria 36 tahun tersebut.
“Itu bakal menyelamatkan banyak waktu saya kemudian jika ada seseorang membantu. Saya ingin sekali melakukannya, tetapi itu bukan hal yang mudah."
Source | : | Motorsport |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |