Meski begitu, rider berjuluk Top Gun tersebut tak terlalu menyesali keputusan hengkang dari Yamaha.
“Saya hanya ingin mengatakan hal-hal baik tentang mereka, karena saya tidak memiliki kata-kata buruk untuk diucapkan,” kata Vinales, dikutip SportFeat dari Speedweek.
“Pada akhirnya, Anda seharusnya melihat bahwa motor berada pada level terbaiknya. Saya selalu mengatakan motor mereka fantastis.
Vinales juga menegaskan dirinya saat ini tengah girang menikmati momen kebersamaan dengan pabrikan asal Noale tersebut.
Pembalap 26 tahun itu bahkan sumringah melihat perkembangan yang ditunjukkan motor RS-GP.
“Kami tidak mengerti mengapa kami tidak bisa membuat mesin bekerja dengan baik. Itu membuat saya gila," ucap Vinales lagi.
“Akhirnya, saya menyadari bahwa ini bukanlah tantangan yang tepat bagi saya. Jadi, saya memilih untuk mengambil tantangan lain."
Baca Juga: MotoGP 2022 Jadi Ultimatum Johann Zarco Buktikan Diri di Ducati, Jajaran Pesaing Berat Antre
Lebih jauh, bapak satu putri ini mengaku sudah tak sabar mengantarkan Aprilia ke puncak podium.
Entah bagaimana saya ingin mengalami proses membawa sebuah pabrikan ke puncak lagi, seperti yang kami lakukan di masa lalu bersama Suzuki," kata Vinales.
"Ini tantangan yang berbeda. Tapi, itu salah satu yang memotivasi saya.
"Saya ingin menjadi juara, tetapi saya juga ingin melakukan sesuatu yang istimewa dan tidak melakukan apa yang orang lain lakukan.”
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |