SportFEAT.com - China semakin dilanda krisis tunggal putra, baru-baru ini Shi Yu Qi blak-blakan tentang kondisinya pasca-cedera parah di Indonesia.
Tunggal putra China, Shi Yu Qi mengakui bahwa ia belum mampu mendapatkan performa terbaiknya sampai saat ini.
Shi Yu Qi masih berjuang keras kembali ke performa terbaiknya sebelum cedera parah pada 2019 silam.
Tunggal putra peringkat 14 dunia itu pernah mengalami cedera cukup parah saat bermain di Indonesia.
Tepatnya di babak kedua Indonesia Open 2019 tatkala bersua dengan Anders Antonsen (Denmark).
Ia mengalami cedera serius pada pergelangan kaki kirinya.
Shi Yu Qi mengakui bahwa ia kesulitan mendapatkan kembali performa apiknya seperti sebelum mengalami cedera tersebut.
Akibatnya penampilan dia belum bisa maksimal dalam beberapa turnamen comeback yang ia ikuti.
Sebelum merosot ke peringkat 14 dunia, Shi Yu Qi sejatinya pernah masuk dalam jajaran 5 besar dunia.
"Saya tidak bisa berpikir bahwa saya bisa kembali ke performa yang sama seperti awal 2019, karena faktor usia dan cedera saya," aku Shi Yu Qi dalam wawancara BWF.
"Sebab ini adalah perubahan yang tidak bisa kembali lagi ke bentuk semula," kata Shi Yu Qi.
Shi Yu Qi sebenarnya digadang-gadang jadi tunggal putra masa depan China selepas era Lin Dan dan Chen Long.
Baca Juga: Terungkap Penyebab Goh Liu Ying Enggan Susul Chan Peng Soon Kembali ke Pelatnas BAM
Pada 2018, ia sukses membuat gebrakan besar dengan meraih gelar juara All England 2018
Di turnamen tertua itu, Shi mengalahkan dua seniornya, Chen Long (21-10, 21-17) di perempat final.
Kemudian mengalahkan Lin Dan (21-19, 16-21, 21-9) di final.
Baca Juga: Sosok Ini yang Disalahkan Atas Kesengsaraan Repsol Honda Tanpa Marc Marquez
"Sangat disayangkan pergelangan kaki saya tidak bisa kembali ke kondisi normalnya," aku Shi.
"Saya mengalami berbagai tantangan fisik setiap hari."
"Program latihan saya belum bisa sistematis dan itu sulit," katanya.
Shi Yu Qi merupakan tunggal putra China yang satu angkatan dengan Anthony Sinisuka Ginting.
Ia merupakan peraih medali emas Olimpiade Junior 2014, sementara Ginting saat itu meraih perunggu.
Sampai saat ini, Shi Yu Qi masih jadi musuh bebuyutan Anthony Ginting.
Catatan head to head mereka masih menunjukkan Ginting belum pernah menaklukkan Shi.
Rekor keunggulan masih dipegang Shi Yu Qi dengan skor 6-0.
Namun sekarang sejak cedera pada 2019, Shi kesulitan menemukan pola permainan terbaiknya lagi.
"Yang bisa saya lakukan sekarang adalah memperkuat mental saya," kata Shi.
"Apapun tantangan yang saya hadapi setiap hari, begitu saya menginjakkan kaki di lapangan, saya harus melakukan yang terbaik," ucap pemain 25 tahun itu.
Turnamen terakhir yang diikuti Shi Yu Qi adalah Thomas Cup 2020 pada tahun lalu.
Shi sempat kalah dari pemain muda Thailand, Kunlavut Vitidsarn.
Di babak final Thomas Cup 2020, China juga tidak menurunkan Shi Yu Qi.
Kala itu China lebih memilih Lu Guang Zu sebagai tunggal putra pertama yang main melawan Ginting.
Kemudian menurunkan Li Shi Feng sebagai tunggal putra kedua menghadapi Jonatan Christie.
Akan tetapi dua tunggal putra China itu gagal menyumbang poin hingga akhirnya China kalah 0-3 dari Indonesia, setelah ganda putra He Ji Ting/Tan Qiang juga tak berkutik lawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Source | : | Badminton Planet,BWF Badminton |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |