Peraturan tersebut diatur dalam Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 1 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan uar NEgeri pada Masa Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Dalam aturan tersebut, setiap pendatang dari negara-negara lain, termasuk Bangladesh, wajib menjalani karantina selama tujuh hari.
Sekjen PSSI Yunus Nusi, juga telah mengonfirmasi kabar keberatan yang datang dari pihak timnas Bangladesh.
"Kalau harus menjalani karantina selama tujuh hari, Bangladesh menolak karena mereka akan datang pada 20 Januari 2022," kata Yunus.
Laga timnas Indonesia vs Bangladesh kembali mendapat masalah lain yang membuat rencana duel gagal.
Dalam aturan regulasi Covid-19, setiap warga asing harus mendapat dosis vaksin lengkap di negara asalnya menimal 14 hari sebelum keberangkatan ke Indonesia.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ngebet Datangkan Pemain Keturunan untuk Timnas Indonesia Gara-gara Target dari PSSI
Hal inilah yang kemudian menjadi problem selanjutnya yang bisa saja membuat pertandingan timnas Indonesia kontra Bangladesh, terancam gagal.
Sekadar informasi, belum semua penggawa timnas Bangladesh menerima dosis lengkap vaksin Covid-19.
"Di skuad timnas Bangladesh, ada 10 pemain yang baru mendapat vaksin tahap pertama," ucap Yunus, dikutip SportFeat dari Antara.
Untuk menuntaskan persoalan ini, PSSI mengaku siap berkoordinasi dengan Satgas Covid-19.
Yunus Nusi menuturkan pihaknya akan meminta keringanan lantaran laga timnas Indonesia melawan Bangladesh akan digelar dengan sistem gelembung.
Artinya semua aktivitas timnas Indonesia dan Bangladesh berlangsung tertutup, baik di penginapan, tempat latihan dan pertandingan.
"Jadi, kami masih menunggu seperti apa hasil komunikasi dengan pemerintah," tutup Yunus.
Andai pertandingan kontra Bangladesh gagal terwujud, PSSI masih memiliki tiga opsi lain sebagi lawan Evan Dimas dan kolega.
Ketiga negara yang dimaksud adalah Timor Leste, Brunei Darussalam dan Maladewa.
Source | : | Antara |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |