Meski sempat bangkit di gim kedua, pada awal gim ketiga, lagi-lagi ia juga tertinggal jauh.
"Saya membiarkan dia unggul jauh sejak awal pertandingan," aku Sindhu dikutip Sportfeat dari Times of India.
"Kemudian di gim ketiga, terutama setelah kedudukan 6-6, saya seharusnya bisa mengambil beberapa poin dulu."
"Tapi dia terus memimpin skor," kata Sindhu.
Dalam pertandingan tersebut, Sindhu banyak dibuat mati kutu.
Postur tinggi yang biasanya jadi keunggulan Sindhu, justru sama sekali tidak mampu memberikan pertolongan dalam permainannya.
Pasalnya, Supanida Katethong cukup lincah.
Pukulan-pukulannya juga sering tak terduga sehingga mengecoh Sindhu.
Baca Juga: Setelah Terbuang dari MotoGP, Iker Lecuona Rasakan Hal Lebih Istimewa di WSBK
"Dia adalah pemain yang bagus," kata Sindhu memuji lawannya.
"Saya pernah berhadapan dengannya sewaktu tanding di Bali, pukulan-pukulan dia banyak menipu."
"Seharusnya saya bisa lebih mengontrol bola," sambungnya.
Baca Juga: India Open 2022 - Rahasia Kemenangan Ahsan/Hendra atas Wakil Malaysia Terkuak
Kesalahan Sindhu pada laga semifinal kemarin adalah banyaknya smes yang yang tidak akurat sesuai keinginannya.
"Saat di Indonesia (waktu menang lawan dia), smes saya bisa mengarah ke sudut lapangan atau pas di garis," kata Sindhu.
"Tetapi kali ini, justru keluar atau malah di tengah lapangan."
"Hal itu membuat dia punya kesempatan untuk menyerang."
"Ini bukan hari saya dan dia bermain sangat bagus. Sekarang saya harus memperbaiki kesalahan-kesalahan saya," tukas Sindhu.
Source | : | times of india |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |