Hal ini juga bisa menjamin keamanan dan kenyamanan bersama selama balapan digelar.
"Dengan sistem bubble itu, orang-orang yang masuk sudah yakin bahwa mereka aman dari Covid-19," ucap dia.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menegaskan bahwa kewajiban karantina akan diterapkan menyeluruh, termasuk kepada para pembalap.
Baca Juga: Marc Marquez Makin Gencar Beri Sinyal Comeback, Pihak Ini Justru Ragu
"Yang sekarang sedang dikembangkan adalah travel bubble," tutur Sandiaga.
"Skema ini diterapkan secara menyeluruh, yang ada pada periode karantina."
"Berlaku untuk kru, pebalap, dan ofisial MotoGP. Kami meyakini ini adalah skema yang tepat,” imbuhnya.
Baca Juga: Isu Praveen/Melati Dicoret Pelatnas Makin Kencang, Kabid Binpres PBSI Bilang Begini
Di sisi lain, nasib MotoGP Indonesia 2022 memang masih dalam bayang-bayang keraguan bisa digelar.
Sebab, CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta belum lama ini menyatakan bahwa ia keberatan dengan sistem karantina.
Carmelo Ezpeleta menjelaskan bahwa ia tak akan ragu untuk membatalkan seri balapan di negara-negara yang mengharuskan karantina.
"Kalau disuruh karantina selama 14 hari, jawabannya jelas tidak," kata Carmelo Ezpeleta dikutip Sportfeat dari GPOne Italia.
"Kami tidak akan kesana," tegasnya.
Sebelum kompetisi resmi dimulai, tes pramusim MotoGP 2022 akan digelar lebih dulu.
Tes pramusim di Sepang bergulir pada 5-6 Februari, kemudian dilanjutkan tes pramusim di Mandalika pada 11 Februari.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |