Adalah pabrikan asal Italia Ducati yang menjadi peran antagonis.
Quartararo menilai bahwa skuad Borgo Panigale akan memberikan kesulitan tersendiri untuknya dan Yamaha.
"Ini super rumit bagi kita untuk mengatasi mereka [Ducati]," ucap Quartararo dalam Crash, seperti dikutip SportFeat dari Motorcyclesports.net.
"Selain itu, tampaknya mereka mengambil langkah maju besar di seluruh sepeda dan bukan hanya mesin.
Pernyataan rider berjuluk El Diablo itu masuk akal mengingat Ducati menurunkan empat tim di musim ini.
Artinya, akan ada delapan motor Desmosedici yang bersaing di atas aspal MotoGP 2022.
Selain itu, Ducati mempunyai bekal apik dengan merebut dua gelar hiburan musim lalu yakni juara konstruktor dan tim terbaik (Pramac Racing).
Selain itu, pembalap mudanya Jorge Martin merebut titel Rookie Of The Year MotoGP 2021.
Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Malaysia Semprot BAM Gara-gara Lee Zii Jia Hengkang dari Pelatnas
"Perhatikan saja kecepatan yang mereka miliki di pangkuan atau selama balapan," ungkap Quartararo.
"Pada tahun 2021 mereka membuat baris pertama grid dalam kualifikasi untuk pertama kalinya.
"Semua pembalap telah mengambil langkah besar ke depan. Kita perlu mengambil langkah maju besar karena kita sangat jauh dari mereka."
Di sisi lain, pembalap andalan Ducati Francesco Bagnaia menyebut Fabio Quartararo tengah dalam kondisi tertekan.
“Fabio akan [di bawah tekanan], dialah yang memenangkan gelar. Dia akan menjadi orang yang harus dikalahkan, musuh besar yang harus dilawan," ungkap Bagnaia.
"Pada tahun 2021, saya membuat beberapa kesalahan, ada beberapa masalah, semua hal yang tidak boleh terulang.
"Juga, Ducati tidak pernah menekan saya. Ada harmoni dan ini membuat saya merasa seperti di rumah sendiri," tutup juara dunia Moto2 2018 itu.
Source | : | Motorcyclesports.net |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |