"Dengan Ducati, sampai aku meninggalkan sudut dan memiliki sepeda hampir tepat, aku tidak bisa menyentuh akselerator," ujar Chico dalam YouTube-nya.
"Titik kuat Ducati adalah pengeremannya. Dan ketika mereka keluar dari kurva, mereka mulai mengangkatnya, saat itulah titik kuat Ducati lain datang.
"Saya bisa membuka akselerator dengan sangat baik karena memiliki banyak daya tarik. Jadi itu harus berubah," lanjut Chico.
"Bahkan, dalam balapan terakhirnya dengan Ducati ia mampu berada dalam kelompok, sesuatu yang ia tidak pernah bisa lakukan dengan Yamaha."
Chico juga menjelaskan bahwa karakteristik motor Ducati dan Yamaha sangat berbeda sehingga Dovizioso membutuhkan waktu untuk beradaptasi.
"Dengan Yamaha, ia akan meninggalkan akselerator sebelumnya, rem sebelumnya, dan mempercepat sebelumnya," ucap Chico Lorenzo lagi.
"Dengan kata lain, dia melakukan semua manuver ini sebelumnya, sehingga dia sudah mempercepat hampir memasuki kurva."
Baca Juga: Tak Cuma Casey Stoner, Andrea Dovizioso Ikut Kritisi Desain Trek MotoGP yang Mudah Buat Celaka
Lebih jauh, pria berkebangsaan Spanyol itu memiliki saran khusus untuk Andrea Dovizioso jika ingin kembali ganas bersama Yamaha.
Menurut Chico, pembalap kelahiran Forlipompoli itu harus mengubah gaya berkendaranya.
"Setiap orang telah berubah menjadi gaya ini, yaitu menempatkan lengan luar sejauh mungkin," ucap Chico.
"Dengan Yamaha bekerja karena kami melihatnya dengan Maverick, dengan Rossi, dengan Quartararo... dan Dovizioso menggunakan gaya itu sedikit, tapi sangat takut-takut.
"Anda juga harus mengubah itu, bukan hanya referensi. Ini satu set. Berkendara Anda, dari saat Anda berhenti berakselerasi sampai Anda mempercepat lagi, adalah satu set," lanjut dia.
"Ada serangkaian reaksi terkait, kebiasaan yang berpindah dari satu ke yang lain pada kecepatan mengesankan," tutup Chico Lorenzo.
Baca Juga: Aprilia Sudah Siap Jika Ditinggal Maverick Vinales, Ada Apa?
Source | : | motorcyclesports.net |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |