Mereka tak lain adalah pemenang musim lalu Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dan enam kali juara dunia Marc Marquez (Repsol Honda).
Selain kedua nama tersebut, Petrucci juga meminta Bagnaia untuk tak meremehkan juara dunia MotoGP 2020 Joan Mir (Suzuki Ecstar) dan kompatriotnya Franco Morbidelli (Monster Energy Yamaha).
"Saya kira dia bisa memulai perlombaan sebagai favorit (peraih gelar), mengingat apa yang dia lakukan pada musim lalu," tutur Petrucci, dilansir SportFeat dari Tuttomotoriweb.
"Quartararo dan Marquez juga bisa menjadi masalah besar. Mir, Morbidelli, dan pembalap lainnya juga berpotensi menjadi masalah."
Lebih jauh, Petrucci yang kini fokus berkarier di Reli Dakar, tak lupa memberi wejangan kepada Bagnaia jika ingin menjadi juara dunia.
Menurut Petrucci, Pecco (sapaan akrab Bagnaia-red) harus mampu mengelola tekanan karena menjadi pembalap terfavorit peraih titel juara dunia.
Baca Juga: Kata Bos KTM Soal Wildcard Dani Pedrosa di MotoGP 2022
"Pecco telah membuat kemajuan dalam mengelola pikiran dan cara berkendaranya," tutur Petrucci.
"Dia tahu bagaimana cara memanfaatkan kualitas motornya."
"Namun ada sisi negatifnya menjadi favorit di awal, itu adalah tekanan yang harus bisa dikelola dalam pikirannya," tutup pria yang akrab disapa Petrux itu.
Francesco Bagnaia memang menjadi tumpuan utama Ducati musim ini.
Pembalap asal Turin itu didaulat sebagai senjata andalan untuk mengakhiri puasa gelar Ducati.
Skuad Borgo Panigale terakhir kali mencicipi manisnya gelar juara dunia 14 tahun silam tepatnya pada ajang MotoGP 2007.
Saat itu, pembalap andalan mereka Casey Stoner berhasil keluar sebagai juara dunia.
Baca Juga: Diperkuat Duo Rider Terbaik Moto2 2021, Ternyata Ini Target Utama Tim Satelit KTM untuk MotoGP 2022
Source | : | Tuttomototoriweb.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |