Namun demikian, beralih dari motor Desmosedici GP Ducati ke M1 Yamaha, ternyata bukan perkara mudah bagi Dovizioso.
Perbedaan jenis mesin kedua motor, membuat Dovizooso yang sudah lama di Ducati selama 7 tahun harus mereset ulang gaya balapnya.
Andrea Dovizioso mengaku masih kesulitan di beberapa aspek dalam menaklukkan M1 Yamaha.
Baca Juga: Bos KTM Sudah Mata-matai Siapa Saja yang Berniat Bajak Si Bocah Ajaib Pedro Acosta
Namun sekarang, ia mulai berpikir untuk meniru taktik Jorge Lorenzo.
Jorge Lorenzo yang pernah jadi rekan setim Dovi di Ducati pada musm 2017-2018, mampu beradaptasi dari M1 ke Desmosedici GP di tahun keduanya.
"Tentu harus begitu, begitulah di balap motor," kata Andrea Dovizioso dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Apalagi jika Anda mengganti motor dan mesinnya berlawanan, maka Anda tentu harus berubah," kata Dovi.
Baca Juga: Dejan/Gloria, Tandem Anyar Besutan PB Djarum yang Siap Guncang Olimpiade Paris 2024
Lorenzo awalnya juga sulit saat pindah dari Yamaha ke Ducati.
Namun di musim keduanya, Lorenzo mampu meraih tiga gelar juara.
"Menurut saya, Jorge mulai kompetitif ketika dia mengubah pendekatan mentalnya."
"Selain itu dia membalap dengan cara berbeda dari sebelumnya di Yamaha," kata Dovizioso.
"Dia tidak mencoba mengendarai Ducati seperti Yamaha."
"Tetapi dia membawa beberapa gaya balapannya sendiri," kata Dovizioso lagi.
Baca Juga: Turunkan Pemain Muda, Ini Target Indonesia di Kejuaraan Beregu Asia 2022
Pembalap asal Italia itu kini akan jadi yang tertua di Grid MotoGP 2022.
Dovizioso berharap, pengalamannya mampu mendukungnya untuk terus mendapatkan gaya balap terbaik bersama M1 Yamaha.
"Setiap pembalap memiliki bakat yang berbeda dan tingkat pengalaman berbeda," ucap Dovizioso.
"Setiap orang memiliki sesuatu yang istimewa."
"Jadi, saya harus menjaga itu dan mencoba menggunakan gaya balapan saya sendiri," ucapnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |