SportFEAT.COM - Pembalap Suzuki Ecstar Joan Mir meminta timnya untuk mendatangkan sosok yang menggantikan Davide Brivio sebagai manajer.
Nama Joan Mir mulai menjadi perbincangan publik setelah memenangi gelar juara dunia MotoGP 2022.
Saat itu, rider andalan Suzuki Ecstar tersebut sukses tujuh kali naik podium termasuk satu kemenangan di seri MotoGP Styria 2020.
Joan Mir berhasil mengalahkan Franco Morbidelli dan Andrea Dovizioso.
Baca Juga: Joan Mir Beri Sinyal Tinggalkan Suzuki dan Incar Repsol Honda, Semua Gara-gara Ducati
Akan tetapi, performanya merosot semusim setelahnya tepatnya pada MotoGP 2021.
Joan Mir tak sekali pun mampu naik podium tertinggi hingga akhirnya harus merelakan gelar juara dunia kepada Fabio Quartararo.
Pembalap kelahiran Mallorca itu sendiri hanya mampu menempati urutan ketiga klasemen akhir MotoGP 2021.
Mir menjelaskan kegagalannya musim lalu tak terlepas dari kondisi internal di Suzuki Ecstar.
Baca Juga: Kelemahan Jack Miller Terekspos Ducati, Posisinya Terancam Digusur Jorge Martin di Pabrikan
Sang manajer yakni Davide Brivio memilih untuk hengkang ke Formula 1 (F1).
Posisi Brivio sendiri akhirnya digantikan oleh Manajer Proyek Suzuki Shinichi Sahara.
Menurut Mir, kondisi ini membuat Sahara kelimpungan yang pada akhirnya berdampak pada penampilan pembalap di atas lintasan.
“Sudah jelas tim alami sedikit berubah. Sahara harus mengambil alih pekerjaan dan peran Davide selain melanjutkan tugasnya. Itu sangat sulit baginya,” kata Mir. dikutip SportFeat dari Speedweek.
Baca Juga: Gara-gara Joan Mir, Nasib Pol Espargaro Terancam Tak Pasti di Repsol Honda
“Orang lain juga harus melakukan beberapa pekerjaan yang sebenarnya bukan bagian dari pekerjaan mereka.
“Saya percaya seorang manajer tim akan membantu untuk menempatkan segala sesuatu di tempat yang tepat. Kami membutuhkan itu."
Pembalap berkebangsaan Spanyol itu percaya kehadiran seorang manajer tim akan membantunya melangkah maju.
“Saya telah menyatakan pendapat saya kepada Suzuki, tapi itu tetap antara saya dan Suzuki. Bagaimanapun, saya percaya mereka," tutur Mir.
Menurut Mir, kehadiran manajer bisa membuatnya bisa menentukan strategi yang bakal digunakan khususnya untuk kembali merebut titel juara dunia MotoGP 2022.
“Setiap pembalap memiliki pendekatan yang berbeda. Jadi Anda harus menunggu dan melihat apa yang terjadi," ucap Mir.
Baca Juga: Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia Sama-sama Disebut Pembalap 'Gila' oleh Rookie Ducati
“Tapi, saya tidak hanya ingin gelar MotoGP dan saya ingin melakukannya dengan cara yang berbeda. Saya ingin memenangi lebih banyak balapan.
“Mungkin saya memenangi gelar karena kecerdasan dan bukan karena kecepatan yang saya miliki. Saya adalah salah satu yang terbaik, tapi bukan yang tercepat," lanjutnya.
“Jadi, saya ingin menang dengan cara yang baik kali ini. Mari kita lihat, semuanya bisa berubah," tandas rekan setim Alex Rins tersebut.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |