Sebab banyak hal yang harus ia uji dan kerjakan.
Posisi ketujuh Bagnaia itu juga lebih baik dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang berakhir di posisi ketujuh.
Serta lebih baik dari juara dunia delapan kali, Marc Marquez (Repsol Honda) yang berakhir di posisi kedelapan.
Bagnaia sangat percaya diri mampu membawa kembali gelar juara dunia untuk Ducati dengan senjata baru Desmosedici GP22.
"Kami akan berjuang untuk membawa kembali gelar juara dunia pembalap MotoGP ke Borgo Panigale," tegasnya.
"Selain itu kami juga akan bawa gelar juara dunia tim dan konstruktor," ucap Bagnaia lagi.
Kepercayaan diri Francesco Bagnaia memang menandakan semangat berapi-api di tengah kekuatan Ducati yang diprediksi bakal dominan musim ini.
Namun, Bagnaia mungkin harus waspadai satu sosok penunggang Desmosedici GP22 lain.
Ia adalah Jorge Martin dari tim satelit, Pramac Ducati.
Tahun ini, Jorge Martin juga akan dibekali Desmosedici GP22, sama dengan pembalap tim pabrikan Italia itu.
Hasil tes pramusim Jorge Martin pekan lalu sangat menakjubkan.
Martin mampu finis di posisi ketiga yang artinya ia lebih cepat dari Bagnaia.
Dengan berbekal senjata yang sama, persaingan Bagnaia dengan Jorge Martin diprediksi lebih kuat ketimbang dengan Miller pada musim ini.
Apalagi, Jorge Martin sudah blak-blakan bahwa ia sedang mengincar kursi tim pabrikan untuk musim 2023.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |