Pembangunan Sentul mulai pada tahun 1990 di era Presiden Soeharto.
Nama putra Soeharto, Hutomo Mandala Putra ditunjuk sebagai pimpinan untuk membangun proyek Sirkuit Sentul.
Selesai pembangunan tahun 1993, Sirkuit Sentul diresmikan oleh Presiden Soeharto saat itu.
Hal yang mungkin publik banyak belum tahu, desain trek Sirkuit Sentul sendiri sebenarnya mengalami pemotongan desain yang sempat direncanakan.
Sirkuit Sentul yang kita lihat sekarang mengalami pemotongan desain sebanyak 40 persen dari desain asli.
Nama beken seperti Mick Doohan pun turut ikut balapan di Sirkut Sentul. Kala itu musim 1996, Mick Doohan menjadi pemenang pada kelas 500cc.
Tak ketinggalan juga nama Valentino Rossi yang saat itu masih berusia 18 tahun menjadi pemenang di kelas 125cc pada musim 1997.
Dorna selaku promotor MotoGP sebenarnya ingin kembali menjadikan Sirkuit Sentul menjadi tuan rumah pada musim 2015, namun keinginan itu harus gagal karena trek Sentul saat itu tak memenuhi syarat.
Dengan total panjang trek sepanjang 4,12km dan memiliki 11 tikungan, trek dibuat bergelombang untuk mendapat kecepatan tertinggi saat balapan berlangsung.
Sayangnya di tahun 1997 krisis keuangan yang dialami Indonesia saat itu juga berefek bagi sirkuit Sentul.
Tahun 1996 menjadi akhir dipakainya Sirkuit Sentul untuk balapan MotoGP.
Pada periode yang hampir sama, pada tahun 1999 di Sirkuit Sepang, Malaysia juga menawarkan layout trek dan fasilitas yang lebih unggul yang membuat Sirkuit Sentul pamornya semakin terpuruk.
Tahun 2022, setelah kemunculan Sirkuit Mandalika diharapkan kebangkitan even MotoGP di Indonesia semakin melejit mengingat basis penggemar MotoGP di Indonesia yang sangat tinggi angkanya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |