SportFEAT.com – Ganda putra muda China terseret kasus match fixing saat berhadapan dengan ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Kabar mengejutkan datang dari tim bulu tangkis China.
Pemain ganda putra China, Di Zi Jian diduga melakukan match fixing pada turnamen Denmark Open 2021.
Hal itu diungkap oleh mantan kekasihnya sendiri lewat unggahan screenshot percakapanya dengan Di Zi Jian pada tahun 2021.
Dalam unggahan tersebut, Di Zi Jian mengaku jika dia harus kalah pada set pertama dan akan mendapat uang sejumlah seratus ribu dollar renminbi untuk melakukan itu.
Unggahan screenshot menunjukan percakapan antara Di dan mantan kekasihnya pada tanggal 18 Oktober 2021. Satu hari sebelum pertandingan babak pertama Denmark Open 2021.
Baca Juga: Dorna Angkat Bicara, Hal ini yang Harus Dilakukan Supaya Mandalika Tidak Kotor Lagi
Dilansir Sportfeat dari Badminton Planet, berikut isi isi percakapan itu diterjemahkan dari bahasa Mandarin:
Di : "Aku siap untuk kalah, pada set pertama."
Di : "Aku bisa mendapat lebih dari seratus ribu (dollar) renminbi."
Di : "Setelah itu aku akan bermain dengan serius, jika aku menang, aku menang, jika aku kalah, aku kalah."
Mantan kekasih Di : "Apa yang kamu maksud?"
Di : "Itu artinya aku akan kalah dengan sengaja pada set pertama."
Di : "Judi."
Mantan kekasih Di : "Jadi kamu akan bermain tiga set?"
Di : "Ya, jika aku menang pada set kedua, aku juga harus menang pada set ketiga."
Di : "Tapi yang pasti aku akan mengalah pada set pertama."
Di : "(tapi pada dasarnya) aku tidak bersedia kalah untuk seluruh pertandingan."
Mantan kekasih Di : "Siapa lawanmu?"
Di : "Ganda putra Indonesia, lumayan bagus mereka."
Baca Juga: Gara-gara Tes Mandalika, Fabio Quartararo Ngebet Yamaha Segera Benahi Kecepatan M1
Meskipun masih belum terbukti kebenaran chat itu, faktanya Di Zi Jian dan Wang Chang (partnernya) memang kalah melawan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang mewakili tim ganda putra Indonesia di Denmark Open.
Saat itu Di/Wang akhirnya kalah dalam permainan 2 gim langsung dengan skor, 6-21, 21-19.
Pertandingan tersebut sesuai dengan isi percakapan yang ada di screenshot yang diunggah oleh mantan kekasih Di, yakni pasangan China kalah di gim pertama.
Kabar mengejutkan ini jelas menggegerkan publik penggemar bulu tangkis Dunia.
Pasalnya, dengan pensiunnya Li Junhui, Di Zijian/Whang Chang dianggap sebagai ganda putra yang berbakat dan diharapakan menjadi bintang ganda putra untuk tim bulu tangkis China.
Tetapi dengan munculnya percakapan antara Di Zijian dan mantan kekasihnya, karier Di Zijian mungkin saja dapat berakhir meskipun keterlibatannya dalam match fixing belum diinvestigasi lebih lanjut oleh BWF.
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Asia 2022 - Barisan Skuad Muda Indonesia Siap Tempur!
Sebelumnya, pada November 2021, dua pemain China juga terungkap telah terlibat dalam match fixing.
Zhu Junhao terbukti kalah dengan sengaja saat melakoni laga ganda campuran di Orleans Masters 2019.
Zhu Junhao/Hua Xiaobei kalah di pertandingan kualifikasi kedua saat melawan Lim Khim Wah/Lee Zhi Qing yang merupakan ganda campuran dari Malaysia dengan skor 19-21, 21-19, 21-13.
Pemain China lainnya, Zhang Binrong, juga pernah terbukti mengikuti taruhan sebanyak 36 kali selama pertandingan di China, Swiss, dan Prancis.
Hanya saja, dibandingkan dengan 2 nama itu, kasus Di Zi Jian lebih menohok.
Sebab Di Zi Jian/Wang Chang adalah Juara Dunia Junior 2018, dua kali Juara Asia Junior (2017, 2018) serta dua kali runner-up Juara Dunia Junior (2017, 2019).
Saat itu Di/Wang merupakan ganda putra nomor satu dunia peringkat junior BWF.
Mereka dikenal sebagai musuh bebuyutan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Source | : | Planet Badminton |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Yuniardi |