“Bagian terburuknya ada di tikungan pertama dan terakhir, ini seperti jenis aspal yang berbeda,” ungkap Alex Marquez.
“Pada tikungan perama, anda bisa melihat bagaimana batu menabrak leher saya.”
“Saya berada dibelakang seseorang, dan itu sulit dipercaya, rasanya seperti tertembak pistol di leher saya, tikungan pertama adalah yang terburuk,” tambah Alex Marquez.
“Bukan hal terbaik berada tepat di belakang seseorang, kami seperti ditembak batu dan debu,” ungkap Binder menguatkan pernyataan Alex Marquez.
Selama tes pramusim hari terakhir terlihat para pejabat memeriksa kembali permukaan trek selama periode latihan start setelah pukul 1 siang waktu setempat.
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Asia 2022 - Begini Kata Beberapa Pemain Indonesia soal Venue Pertandingan
Juara dunia MotoGP musim lalu juga tidak ketinggalan mengomentari sirkuit baru Indonesia.
“Trek ini, untuk area runoff, adalah salah satu yang terbaik yang pernah ada, tapi saya berada di belakang Franco dan saya ditembaki banyak kerikil kecil di leher,” ungkap Fabio Quartararo.
“Saya hanya di belakang Franco, jadi bayangkan jika anda berada dibelakang tiga sampai lima pembalap selama banyak putaran.”
“Terutama di tikungan 1 dan tikungan ke 7, aspalnya terlepas, tapi saya pikir untuk balapan mereka perlu merapikan kembali tikungan 1 karena disitu adalah bencana total.”
“Dalam tiga hari, anda bisa melihat jumlah tanah menjadi semakin rendah, jadi bagi saya treknya sudah aman, hanya masalah aspal yang menjadi masalah besar, saya pikir ini akan menjadi masalah terbesar.”
Baca Juga: German Open 2022 - Termasuk Ahsan/Hendra, Ini 10 Wakil Indonesia yang Mundur Berjamaah
“Saya pikir, mereka akan membersihkan lintasan sebelum kami datang untuk balapan akhir pekan, karena itu benar-benar kotor, dan segera setelah anda keluar dari racing line, saya menjadi sangat meluncur,” tambah Quartararo.
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |