SportFEAT.com - Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich YY Rambitan mengevaluasi performa mereka setelah gagal sumbang poin di Kejuaraan Beregu Asia 2022.
Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan merasa kecewa atas kegagalan mereka dalam berkontribusi untuk tim Indonesia di Kejuaraan Beregu Asia 2022.
Pramudya/Yeremia sejatinya adalah ganda putra dengan peringkat terbaik yang dibawa oleh skuad tim putra Indonesia pada Kejuaraan Beregu Asia 2022 kali ini.
Pasangan peringkat 22 dunia itu didapuk sebagai ganda putra pertama dalam susunan pemain Indonesia di tiap laga.
Sayangnya, Pram/Yere -sapaan mereka- justru belum mampu menyumbang poin sekalipun sejak babak pertama penyisihan Grup A.
Saat Indonesia melawan Hong Kong, Pram/Yere takluk dalam permainan tiga gim.
Pram/Yere kalah dengan skor 12-21, 21-18, 20-22.
Padahal, di gim ketiga, mereka berhasil unggul match poin lebih dulu.
Namun sayangnya tertikung.
Sementara pada laga penyisihan Grup A kedua, melawan Korea Selatan, Pram/Yere kembali menelan kekalahan.
Baca Juga: Maverick Vinales Jujur, Perselisihan dengan Yamaha Membuka Tabir: Saya Banyak Bertemu Orang Jahat
Kali ini kekalahan juara Spain Masters 2021 itu justru lebih cepat.
Dalam 31 menit, Pram/Yere takluk di tangan ganda putra Korea Selatan Jin Yong/Na Sung Seung 10-21, 19-21.
"(Kami) kecewa tak bisa menyumbang poin untuk Indonesia," ungkap Yeremia dikutip Sportfeat dari pers rilis PBSI.
"Setelah gagal saat lawan Hong Kong, kami kini kalah lagi," ujarnya.
Kejuaraan Beregu Asia 2022 memang jadi debut Pram/Yere di turnamen beregu level senior.
Banyak evaluasi dan pelajaran yang mereka dapatkan usai dua kekalahan itu.
Yeremia menuturkan bahwa ia menyadari bahwa tampil di ajang beregu, memiliki tekanan yang sangat jauh berbeda dibandingkan dengan turun di turname individual.
"Yang pasti saya mendapat banyak pelajaran saat pertama kali di Kejuaraan Beregu Asia ini," kata Yere.
"Ternyata tekanan mental main di beregu itu berbeda dengan di kejuaraan perseorangan," sebutnya.
Menilik hasil kekalahan keduanya kontra wakil Korea Selatan, Yeremia menyebut faktor adaptasi lapangan dan shuttlecock masih jadi kendala mereka.
Tidak cuma itu, Pram/Yere juga mengakui bahwa mereka terlalu bermain tergesa-gesa untuk mendapatkan poin.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Bukan Favorit Juara Dunia MotoGP 2022, Ini Alasannya
"Kekalahan tadi (kemarin, red), terus terang karena kami belum bisa beradaptasi dengan lapangan dan shuttlecock," kata Yere.
"Atmosfernya belum dapat."
"Kami juga kurang tenang dan bernapsu untuk segera dapat poin agar menang. Kami bermain terlalu menggebu-gebu," kata Yeremia.
Posisi Pram/Yere sebagai ganda putra pertama pun sempat digeser Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang sebelumnya jadi ganda putra kedua.
Susunan perubahan pemain ini dilakukan Indonesia tatkala bersua dengan India, di laga terakhir penyisihan Grup A, Jumat (18/2/2022).
Sementara Pram/Yere disimpan, lalu Leo/Daniel maju jadi ganda putra pertama, maka Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana tampil sebagai ganda putra kedua.
Leo/Daniel dan Bagas/Fikri berhasil menuntaskan tugas mereka dan menyumbang poin untuk Indonesia. Indonesia menang 3-2 atas India.
Pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat mengakui bahwa Pram/Yere belum menunjukkan permainan terbaik mereka.
Sehingga Aryono Miranat memang sengaja menyimpan Pram/Yere di laga Indonesia vs India hari ini.
"Pram/Yere performanya tak seperti yang diharapkan," tutur Aryono.
"Mereka dua kali kalah. Juga untuk memberi kesempatan Fikri/Bagas merasakan atmosfer ajang beregu," jelas Aryono.
Terlepas dari itu, Aryono senang dengan hasil tim Indonesia baik di tim putra dan tim putri yang lolos ke semifinal sebagai juara grup.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa perjuangan belum berakhir, karena memasuki babak semifinal, lawan akan semakin berat.
"Terima kasih atas perjuangannya sehingga seperti tim putri, tim putra Indonesia juga tampil sebagai juara grup," kata Aryono.
"Namun perjuangan belum berakhir. Pemain harus tetap semangat untuk menatap babak semifinal," ucapnya.
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |