Marini merasa jauh lebih butuh banyak waktu ketimbang Lorenzo untuk mencari posisi duduk yang tepat dalam memacu Desmosedici GP miliknya.
"Saya masih berusaha untuk mencarinya sendiri, ini benar-benar sulit," kata Luca Marini dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Bahkan saya mungkin lebih buruk dari Jorge Lorenzo," ucap Marini sambil tertawa.
"Mungkin Ducati membenci saya karena menanyakan banyak hal (soal ini)," katanya lagi.
Di MotoGP 2022, Luca Marini menjadi pembalap tertinggi dengan posturnya setinggi 184 cm.
Tahun lalu masih ada Danilo Petrucci atau sang kakak Valentino Rossi yang tak kalah tinggi.
Baca Juga: Marc Marquez Sebut Bulan Ini sebagai Penentuan Gelar Juara Dunia MotoGP 2022
Tetapi dengan mereka pensiun dari MotoGP, kini Marini yang paling tinggi di antara pembalap lain di kelas utama.
Postur tubuh cukup mempengaruhi pembalap dalam gaya berkendara tergantung jenis motor mereka.
"Musim lalu saya kesulitan menemukan posisi duduk yang tepat," kata Marini.
"Tidak ada waktu untuk memikirkan itu di setiap akhir pekan balapan."
"Satu-satunya yang Anda pikirkan saat jelang balapan adalah menjadi secepat mungkin."
Baca Juga: Tim Putri Indonesia Cetak Sejarah Juara Kejuaraan Beregu Asia 2022, Samai Prestasi Jepang dan China
"Jadi ketika mau fokus membenahi masalah ini, waktunya tidak banyak. Pada akhirnya posisi duduk itu sangat penting, karena Anda bisa tidak nyaman selama 40 menit balapan," tukas Marini.
Di MotoGP 2022, Marini pun kini sudah mewanti-wanti rekan setimnya, Marco Bezzecchi yang akan berstatus rookie.
Posisi duduk di atas Ducati adalah hal utama yang harus dipelajari.
"Saya mempersiapkan diri lebih baik secara fisik, karena saya tahu persisi apa yang diharapkan," ucap Marini.
"Saya sempat sudah merasa hebat di musim lalu."
"Tapi kemudian saya menyadari bahwa saya dalam keadaan rumit ketika saya tidak punya kesempatan untuk mempersiapkan motor sehingga saya bisa duduk nyaman di atasnya," ucap Marini.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |