"Tadi kami sudah berjuang maksimal. Sayang di poin-poin kritis kami kurang tenang," kata Leo usai laga, dikutip Sportfeat dari pers rilis PBSI.
"Ini menjadi pelajaran penting bagi pasangan muda seperti saya dan Daniel," imbuh pemain besutan PB Djarum tersebut.
Leo/Daniel sempat nyaris mengalahkan Chia/Soh pada gim ketiga.
Momen itu terjadi tatkala memasuki poin-poin akhir saat kedudukan 18-18.
Hanya saja, bola tanggung dari wakil Malaysia, gagal dieksekusi dengan manis oleh Daniel di depan net.
"Kami sudah memberikan perlawanan terbaik. Mainnya juga normal," kata Daniel.
"Hanya di angka-angka tua kami kurang tenang saja. Tadi dalam kedudukan 18-18 di gim ketiga, karena shuttlecock kena angin, pukulan smash di depan net malah nyangkut," timpal Daniel.
Dengan hasil ini, rekor juara bertahan tim putra Indonesia terputus.
Sebelumnya tim putra Indonesia sudah menjuarai ajang beregu se-Asia ini sebanyak tiga kali beruntun pada 2016, 2018 dan 2020.
Sementara itu, prestasi lain yang membanggakan datang dari tim putri Indonesia.
Tim putri Indonesia juga tampil di final. Gregoria Mariska Tunjung dkk berhasil mengakhiri petualangan di Selangor dengan hasil manis usai membungkam Korea Selatan 3-1.
Hasil tersebut menjadi sejarah tersendiri lantara ini pertama kalinya tim putri putri Indonesia Juara Asia.
Sejauh ini hanya ada tiga negara yang menguasai kejuaraan beregu putri Asia, yakni China, Jepang dan kini Indonesia.
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |