"Andrea adalah pembalap yang hanya mencari batas (kelemahannya) setelah semuanya diatur sesuai keinginan," kata Manajer Tim RNF Yamaha, Wilco Zeelenberg, dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Jika kembali ke tahun lalu, sebenarnya dia tidak menyangka bakal menggantikan Franco Morbidelli dalam waktu singkat."
"Jadi kedatangannya tidak direncanakan sama sekali."
"Dia juga harus menggunakan mesin yang baru (M1) setelah delapan tahun terakhir bernaung di Ducati."
"Oleh karena itu, tidak mudah baginya untuk tampil langsung juara, terlebih pada mesin yang dia masih belum ketahui," ucap Wilco.
Wilco Zeelenberg meyakini Andrea Dovizioso akan butuh waktu untuk beradaptasi.
Apalagi mesin Desmosedici GP Ducati dengan M1 Yamaha jelas amat berbeda dari segi jenis mesinnya, V4 dan in-line 4 silinder.
Baca Juga: Maverick Vinales Jujur, Perselisihan dengan Yamaha Membuka Tabir: Saya Banyak Bertemu Orang Jahat
"Dia butuh waktu," ucap Wilco.
"Yang penting adalah dia memberi kesan tentang Yamaha untuk menunjukkan aspek positif dan negatifnya."
"Ini sangat berguna mengembangkan motor dengan cara yang lebih baik di masa depan," kata Wilco.
Andrea Dovizioso telah meraih kesuksesan besar bersama Ducati.
Sebelumnya ia berhasil merengkuh tiga titel runner-up MotoGP dari 2017, 2018 dan 2019.
Tahun ini tekadnya masih sama, yakni mengejar gelar juara dunia meski tak lagi berseragam Ducati.
Source | : | Paddock GP |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |