Baca Juga: Marc Marquez Tak Suka Alberto Puig Beranggapan Begini Soal Gelar Juara Dunia
Rasa pesimistis yang dimiliki finalis All England Open 1998 itu tidak lepas dari peta kekuatan tim putra Malaysia yang ia bandingkan dengan tim-tim lain, termasuk sang juara bertahanm Indonesia.
Tim putra Malaysia hanya diunggulkan di rentang unggulan 5-8 pada Thomas Cup 2022 yang bakal diikuti 16 negara pada Mei, di Bangkok Thailand.
"Maaf untuk mengatakan begini, tapi peluang tim kami (Malaysia) pada Thomas Cup 2022 tidak begitu menjanjikan," ucap Ong Ewe Hock dikutip Sportfeat dari New Straits Times.
"Saya tidak bermaksud meremehkan tim (Malaysia), tetapi ini penilaian berdasarkan peringkat tim dunia," tukasnya.
Baca Juga: Marcus/Kevin Fokus All England Open 2022, Fajar/Rian Diharapkan Buat Kejutan
Tim putra Malaysia sejatinya memiliki beberapa andalan.
Sebut saja Lee Zii Jia dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Beberapa pemain muda juga cukup menjanjikan.
Namun menurut Ong, itu masih tidak cukup untuk menghadapi tim-tim kuat seperti Indonesia, Taiwan, China hingga Jepang.
Baca Juga: Rexy Mainaky Ultimatum Ganda Putra Nomor Satu Malaysia Ini, German Open 2022 Jadi Ajang Pembuktian
"Peringkat pemain selalu yang terbaik untuk mengukur kekuatan tim secara keseluruhan. Jelas semakin tinggi semakin baik," kata Ong.
"Untuk Malaysia kami kemungkinan mengandalkan Zii Jia dan Aaron/Wooi Yik di poin tunggal dan ganda putra pertama."
"Tze Yong bisa memainkan peran kunci, tapi dia masih tidak konsisten," kata Ong lagi.
Baca Juga: Reaksi Ganda Putri Nomor 1 Malaysia soal Penunjukan Lee Meng Yean sebagai Pelatih
Untuk itu, runner-up Kejuaraan Asia 1999 itu mendesak BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) agar segera menetapkan target realistis saja untuk para tim putra Malaysia di Thomas Cup 2022 mendatang.
"BAM dapat menetapkan target apa pun yang mereka inginkan, tetapi mereka harus memastikan bahwa itu realistis dan dapat dicapai," tegas Ewe Hock.
"Begitu target ditetapkan, mereka harus berusaha memenuhinya dengan segala cara. Jika tim gagal, maka BAM harus bertanggung jawab atas hasilnya," pungkas dia.
Source | : | New Straits Times |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |