Rider 24 tahun itu terlihat sangat kecewa dengan situasi yang terjadi di garasi Ducati.
"Kami saat ini ada di level yang mana noda pun bisa membuat motor menjadi cepat," kata Bagnaia, dikutip SportFeat dari Corriere dello Sport.
"Sementara, kami memulainya dengan pengetahuan yang kami tahu tidak akan mampu bersaing untuk merebut kemenangan.
"Kami memang belum siap,” timpal Bagnaia.
Kendati demikian, performa jeblok pembalap pabrikan Ducati diselamatkan oleh jagoan Gresini Racing Enea Bastianini.
Bastianini yang merupakan pembalap tim satelit Ducati berhasil keluar sebagai yang tercepat.
The Beast mengalahkan Brad Binder (KTM) dan Pol Espargaro (Repsol Honda) yang sempat memimpin jalannya perlombaan.
Baca Juga: MotoGP Qatar 2022 - Ada yang Masih Kepikiran dengan Performa Desmosedici meski Raih Pole Position!
"Bastianini berlomba sangat bagus. Semua tahu betapa kuatnya dia," ungkap Bagnaia.
"Tetapi kami juga harus bekerja keras untuk siap menghadapi balapan."
Terlepas dari itu, rider yang akrab disapa Pecco tersebut tak menampik persaingan musim ini sangat ketat.
Walhasil, pembalap tim pabrikan seperti dirinya harus bekerja lebih keras.
Baca Juga: MotoGP Qatar 2022 - Murid Valentino Rossi Pesimistis dengan Performa Motor M1
"Tetapi ini bukan pekan yang tepat untuk menguji banyak hal. Saya sendiri baru menemukan feeling bagus di FP4 (latihan bebas keempat)," ujar Bagnaia.
"Total, saya kehilangan lima hari tes dan satu setengah hari di sini (Qatar).
“Pada sesi warm-up, saya mencoba menumbuhkan kepercayaan diri dan meningkatkan cara mengendalikan motor," lanjutnya.
"Memang ada sedikit perbaikan meskipun kami masih tertinggal dari sisi elektronik,” tutup Pecco Bagnaia.
Source | : | Corriere dello Sport |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |