"Saya mengerem sedikit lebih keras dari yang seharusnya, lalu saya kehilangan kendali di bagian depan dan berakhir di tanah (kecelakaan)."
"Itu adalah kecelakaan yang aneh. Jelas saya meminta maaf kepada semua tim Ducati atas apa yang terjadi."
"Juga kepada Pramac dan Martin," ungkapnya.
Baca Juga: Yamaha Tak Lagi di Depan di Sirkuit Kesayangan, Mungkinkah Fabio Quartararo Mau Bertahan?
Kecelakaan tesebut bukan satu-satunya hal buruk yang menimpa Bagnaia.
Murid didikan Valentuno Rossi dari VR46 Academy itu sudah merasa performanya tidak seperti yang dia inginkan bahkan sejak latihan bebas.
Yang membuat Bagnaia kesal adalah perannya di Ducati selama sesi latihan bebas tidak bisa maksimal.
Ia tidak mampu mencatatkan waktu yang bagus.
Baca Juga: MotoGP Qatar 2022 - Curhatan Enea Bastianini usai Bikin Sejarah Bersama Gresini Racing
Pembalap asal Italia itu justru merasa malah seperti test rider yang cuma menguji bagaimana kemajuan Desmosedici GP22.
"Sampai FP3 saya (seperti) menjadi test rider," kata Bagnaia.
"Padahal saya ini di sini bukan untuk jadi pembalap penguji, tapi untuk balapan dan memenangkan balapan!" tegasnya.
Baca Juga: Usai MotoGP Qatar 2022, Marc Marquez Jauh Lebih Takut dengan Enea Bastianini daripada Pol Espargaro
"Sayangnya di Sirkuit Losail di sini, kami tidak dapat mengoptimalkan pekerjaan kami, karena kami punya dinamika berbeda."
"Kami sudah berulang kali melakukan tes, tapi masih belum bisa dapat paket motor terbaik."
"Saya senang bisa membantu pembalap Ducati (dalam pengembangan motor) tapi tidak untuk akhir pekan balapan, karena prioritasnya sudah lain," tukas Bagnaia.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |