Enea Bastianini pun tak sungkan membagi kisah kemenangannya.
Ia mengungkapkan salah satu rahasia keberhasilannya mampu bertahan di balapan hingga race berakhir.
Termasuk bagaimana cerdasnya dia dalam memelihara usia ban sepanjang race.
"Awalnya tidak mudah, karena Pol Espargaro benar-benar mendorong di depan," ungkap Enea Bastianini dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Tapi saya tahu ban belakang medium saya adalah pilihan terbaik untuk beberapa lap terakhir."
"Saya bisa tancap gas, menebus defisit dan meraih kemenangan," kata Bastianini lagi.
Baca Juga: Performa Apik Marc Marquez dan Pol Espargaro di MotoGP Qatar 2022 Bikin Bos Honda Girang
Di 8 lap terakhir MotoGP Qatar 2022, gap waktu Bastianini dengan Pol Espargaro yang saat itu berada di posisi terdepan perlahan berkurang.
Dari 2 detik, perlahan terus berkurang hingga cuma berselisih 0,2 detik dan akhirnya Bastianini menyalip Pol.
Bastianini menggunakan kombinasi ban depan belakang medium soft.
Baca Juga: Biang Kerok yang Bikin Joan Mir Kecewa dengan Pencapaian di MotoGP Qatar 2022
Sedangkan Pol Espargaro memakai soft-soft.
"Itu adalah lap terpanjan selama hidup saya," ungkap Bastianini sambit menangis haru.
"Rasanya mirip dengan di Portimao saat saya memenangkan Juara Dunia Moto2 (2020)."
"Itu tidak mudah karena Brad sudah dekat dan saya tidak ingin mengambil terlalu banyak risiko." ungkap dia lagi.
Keberhasilan di MotoGP Qatar 2022 menjadi gelar juara pertama Bastianini di kelas premier.
Dengan kemenangan itu, ia menjadi lebih percaya diri dalam menatap sisa musim MotoGP 2022.
"Saya berharap bisa selalu podium di setiap balapan," kata pembalap asal Italia itu.
"Tetapi itu jelas tidak mudah, namun kita lihat saja kelanjutannya bagaimana," kata dia.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |