Sayangnya, rider berjuluk Top Gun itu tampil jeblok dalam perlombaan sebenarnya karena hanya finis di posisi ke-12.
Situasi semakin memburuk bagi Vinales karena rekan setimnya Aleix Espargaro berhasil bersaing di barisan terdepan.
Aleix mengakhiri perlombaan di urutan keempat atau satu setrip di depan Marc Marquez yang menguntit di posisi kelima.
Baca Juga: Fabio Quartararo Merapat ke Suzuki di Musim Depan? Begini Jawaban Sang Manajer
“Balapan tidak berjalan sesuai rencana. Namun, kenyataannya berbeda dan saya tidak merasa nyaman dengan motor,” kata Vinales.
“Ini saatnya memahami apa yang terjadi. Saya sudah melakukan pekerjaan saya, tapi itu sangat rumit
Pembalap 26 tahun itu pun membeberkan penyebab dirinya tampil kurang maksimal.
Salah satu yang menjadi perhatian khusus Vinales adalah kinerja bagian depan motor RS-GP.
Baca Juga: Raul Fernandez Baru Yakin Tak Salah Pilih Tim Gara-gara Brad Binder
“Hal yang paling bikin repot hidup saya adalah motor melintir sedikit dan sensasi yang ditransmisikan bagian depan kepada saya. Ini sungguh aneh,” ucap Vinales.
"Saya punya sensasi sama dengan beberapa balapan tahun lalu. Pada musim dingin, di sisi lain, saya malah merasa lebih baik.
“Saat ini, saya merasa kembali ke titik yang sama tahun lalu dengan motor ini. Artinya, kami tidak melakukan pekerjaan dengan baik selama pramusim."
Lebih jauh, Vinales ingin tahu bagaimana tim menyelesaikan masalah yang ditemukannya pada motor RS-GP.
"Saya sudah jelas tentang apa saja yang terjadi, tapi tidak bagaimana memperbaiki itu,” ucap eks rekan seitm Valentino Rossi itu.
“Pastinya, DNA Aprilia mengarahkan pembalap untuk melakukan hal-hal berbeda dari yang biasa saya lakukan dulu.”
Baca Juga: Enea Bastianini Bongkar Rahasia Kemenangan di MotoGP Qatar 2022, Ternyata dari Aspek Ini
Source | : | Motorsport |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |