Priandhi Satria selaku Direktur Utama MGPA mengungkapkan pengaspalan ulang ini sebagai bentuk komitmen ITDC dan MGPA untuk memberikan yang terbaik bagi pembalap saat balapan di sirkuit Mandalika.
Sebenarnya Dorna dan FIM hanya menyarankan pengaspalan ulang di beberapa titik tikungan saja.
“Namun, karena waktunya cukup, PT Pembangunan Perumahan melakukan pengaspalan ulang setelah tikungan ke 16 hingga tikungan ke 5,” ungkap Priandhi.
“Sekarang lintasan terlihat lebih bagus, butiran-butirannya lebih besar dan lebih rapat.”
“Pihak FIM akan datang pada hari ini atau besok, dan akan dilihat safety officer untuk proses Homologasi,” tutur Priandhi.
Panitia awalnya mengalami kesulitan dalam membuat lintasan yang nyaman untuk para pembalap.
Pasalnya, di Indonesia belum pernah ada lintasan dilewati oleh kendaraan dengan kecepatan melebihi 250km/jam.
“Ini bisa sampai 300 km/jam, bukan hanya di trek lurus, tapi juga tikungan.”
“Ibaratnya kalau kita menulis di kertas lalu disetip terus-terusan pasti kertasnya akan bolong.”
“Lintasan juga mungkin akan terkikis, mungkin karena banyak faktor, cuaca, dll, yang membuat kualitasnya tidak sebagus sekarang,” imbuh Priandhi.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022 - Marc Marquez Waspadai 2 Pembalap Ini Jelang Balapan di Mandalika
Selain membenahi lintasan, MGPA juga memperbaiki fasilitas-fasilitas pendukung seperti cat warna merah putih di kerb dan cat hijau di run-off area.
Tembok-tembok juga dibersihkan dan ada beberapa titik yang akan ditempeli global branding (sponsor-sponsor yang bekerja sama dengan Dorna di seluruh even Kejuaraan MotoGP).
Menurut Priandhi, FIM menjadikan lintasan sebagai syarat utama homologasi.
“Paling penting aspal, lainnya hanya beautifikasi.”
“Kami optimistis bisa dapat homologasi grade A dan penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2022 aman,” ucap Priandhi.
Rencananya pada awal pekan ini pihak FIM (Federasi Olahraga Sepeda Motor Internasional) akan memeriksa kesiapan sirkuit Mandalika.
“Semoga penonton dan Masyarakat Indonesia mendukung keberadaan MotoGP 2022 demi Indonesia lebih dikenal di mata dunia,” pungkas Priandhi.
Source | : | MGPA |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Yuniardi |