Dengan gugurnya Gregoria kembali memutuskan harapan Indonesia melihat tunggal putrinya meraih gelar juara seteah terakhir kali dilakukan Susi Susanti pada tahun 1994.
Rionny menambahkan jika Gregoria harus meningkatkan daya juangnya untuk mengikuti kejuaraan selanjutnya.
“Untuk melawan pemain dunia yang peringkatnya di atas 10 besar harus mengerahkan seluruh kemampuan dan mempunyai motivasi dan daya juang tinggi.”
“Dia masih terlihat kurang berani dan kalah pada diri sendiri,” pungkas Rionny.
Selain Gregoria, hasil mengecewakan juga datang dari Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso.
Rinov/Pitha kalah dari Marcus Ellis/ Lauren Smith pasangan dari Inggris, sedangkan Adnan/Mychelle kalah dari pasangan Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing.
Mantan pasangan Lilyana Natsir saat masih bermain, Nova Widianto juga menyampaikan evaluasinya kepada wakil Indonesia yang tak berhasil lolos ke babak selanjutnya.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022 - Fabio Quartararo Ingin Balapan di Mandalika Jadi Momen Kebangkitan
“Mainnya agak kurang lepas.”
“Mungkin karena di pertemuan terakhir di Jerman mereka kalah.”
Menurut Nova, meskipun kalah mereka masih melihat daya juang yang dimiliki anak asuhnya sudah bagus.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022 - Marc Marquez Diprediksi Kesulitan Taklukkan Sirkuit Mandalika
Nova juga memuji permainan Adnan/Mychelle yang telah mengalami banyak kemajuan.
“Untuk Adna/Mychelle penampilan sudah banyak kemajuan namun masih kurang yakin, banyak mati sendiri.”
“Gim kedua dan ketiga sudah lebih berani banyak reli ngadu pukulan.”
“Sayang di poin-poin akhir mereka kehilangan fokus, terbawa permainan lawan dan banyak bolagampang mati dan salah buang,” pungkas Nova.
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Yuniardi |