“Dari awal kami sudah pegang kendali permainan dengan menyerang terlebih dahulu, apalagi menang angin.”
“Di gim kedua pengembalian kami banyak nanggung dan terserang terus, tetapi di gim ketiga kami kembali seperti gim pertama.”
“Kami langsung menyerang dan berjuang untuk tidak mau kalah saja,” kata Hendra.
The daddies akan menyusul ganda putra Indonesia lainnya, yakni Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang berhasil mengalahkan unggulan nomor satu kejuaraan ini, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Hendra/Ahsan senang, dengan melajunya Bagas/Fikri ke final menjadi penanda ganda putra Indonesia mengalami regenerasi yang baik.
“Saya senang karena regenerasi di sektor ganda puta sudah berjalan baik.”
“Ada pasangan pelapis yang bisa lolos ke final All England, ini menunjukan regenerasi sudah berjalan dengan baik,” imbuh Hendra.
Senada dengan Hendra, Ahsan menambahkan dengan all Indonesian finals ini, dia senang Indonesia setidaknya membawa pulang satu gelar All England Open 2022.
“Yang pasti regenerasi sudah berjalan dijalur yang tepat, saya senang dengan hadirnya Bagas/Fikri bisa ke final.”
“Sudah pasti ada satu gelar juara yang kita bawa pulang,” ungkap Ahsan.
Meski tampil melawan juniornya, Hendra/Ahsan mengaku jika mereka tidak akan mengalah di final nanti.
“Kami akan tetap fight meski berhadapan dengan rekan sendiri, besok kami akan tetap main maksimal,” imbuh Hendra.
“Kami juga ingin juara, meski tak mudah juga bertemu rekan sendiri di final,” tegas Ahsan.
Source | : | PB Djarum |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |