Kemenangan mereka saat itu pun sungguh dramatis, lantara tertinggal 17-20 di gim penentuan, namun berhasil membalikkan keadaan dan menang.
Baca Juga: Ikuti Jejak Apriyani Rahayu, Wonderkid India Absen di Swiss Open 2022
Perjalanan heroik yang ditempuh Fikri/Bagas dengan menumbangkan para unggulan, terutama dua seniornya, Minions dan The Daddies, hingga juara All England 2022, lantas disebut memiliki pesan penting.
Menurut Agung, kemenangan Fikri/Bagas menjadi tanda bahwa ganda putra pelapis Indonesia telah berkembang pesat.
Artinya regenerasi di ganda putra Indonesia di pelatnas PBSI berjalan mulus.
"Ketika Marcus/Kevin dan Hendra/Ahsan terus menguasai rangking teratas dunia, serta Fajar/Rian di 10 besar dunia, kita sudah memiliki jagoan baru pada diri Bagas/Fikri," kata Agung.
"Ini menambah banyak pasangan muda potensial yang kita miliki seperti Leo Rolly/Daniel Marthin dan Pramudya/Yeremia Rambitan. Kita punya stok ganda putra yang melimpah."
"Pesan pentingnya, pembinaan ini sudah berada di jalur yang benar. Regenerasi berjalan baik."
"Ketika para pemain pelapis diberi kesempatan, mereka mampu menjawab dengan prestasi nyata. Ke depan, pemain-pemain muda akan kita beri kesempatan seluas-luasnya agar berprestasi," tutur Agung.
Keberhasilan tiga pasangan Bagas/Fikri, Marcus/Kevin, dan Ahsan/Hendra yang menguasai babak semifinal All England Open 2022, juga mengukir sejarah baru.
Prestasi hebat ini mengulang kejayaan pemain Indonesia di ajang All England tahun 1994, 1995, dan 2001, dimana Indonesia juga berhasil menempatkan tiga wakil ganda putra di babak semi final turnamen prestisius tersebut.
"Prestasi ini juga menjadi catatan sejarah baru bagi perjalanan prestasi bulutangkis Indonesia yang bisa meloloskan tiga wakil ganda putra ke semifinal turnamen besar seperti All England," ucap Agung.
Baca Juga: Fikri/Bagas Jawara All England Open 2022, Masa Depan Ganda Putra Indonesia Cerah
Agung sangat berharap, keberhasilan Bagas/Fikri di All England ini bisa menginspirasi bagi pemain-pemain lain penghuni Pelatnas Cipayung untuk tidak mau kalah dalam mengejar prestasi setinggi-tingginya.
"Semoga pemain-pemain lain juga terinspirasi dan makin bersemangat berlatih dan pantang menyerah."
"Saat turun bertanding, jangan merasa takut duluan menghadapi pemain unggulan. Ini seperti yang telah ditunjukkan Bagas/Fikri di All England. Keberhasilan mereka layak dicontoh pemain lain," tegas Agung.
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |