SportFEAT.com - Sistem front ride-height device yang dipelopori Ducati resmi dilarang digunakan pada MotoGP mulai tahun depan, dominasi Si Merah Borgo Panigale terancam.
Keputusan telah diambil bahwa perangkat front ride-height device inovasi Ducati resmi dilarang digunakan pada MotoGP 2023.
Kepastian ini telah dikonfirmasi pihak Dorna Sports, MSMA serta FIM, Selasa (22/3/2022) malam WIB.
"Dalam pertemuan yang diadakan di Lusail pada tanggal 4 Maret 2022, para delegasi Komisi Grand Prix diminta untuk mempertimbangkan dua alternatif usulan mengenai hal ini. Keduanya memiliki tujuan untuk mencegah peningkatan kinerja lebih lanjut dan peningkatan biaya pengembangan," demikian bunyi keputusan regulasi.
Baca Juga: Gara-gara Fikri/Bagas, Herry IP Bisa Bingung di Thomas Cup 2022
"Setelah mempertimbangkan proposal, regulasi berikut disetujui dengan suara bulat – penggunaan perangkat apa pun yang mengubah atau menyesuaikan ketinggian pengendaraan depan motor saat sedang bergerak, resmi dilarang."
"Keputusan Direktur Teknis bersifat final ketika menentukan apa yang dimaksud dengan front ride height, sementara perangkat yang hanya mengoperasikan satu shot pada awal balapan (perangkat holeshot) masih diperbolehkan.”
Perangkat ride-height adjuster pertama kali dipelopori oleh Ducati.
Ducati diam-diam menguji ride height adjuster di MotoGP Thailand 2019 silam.
Perangkat tersebut memungkinkan bagian belakang motor turun saat dikendarai pembalap.
Perangkat itu membantu menurunkan belakang motor guna membantu akselerasi motor.
Inovasi Ducati saat itu sangat membantu para rider mereka ketika balapan.
Namun kehadiran perangkat tersebut sempat memicu kontroversi.
Tetapi, pada akhirnya, mau tak mau lima tim pabrikan lainnya termasuk Yamaha dan Honda ikut mengadopsi perangkat tersebut.
Terakhir adalah Suzuki Ecstar yang baru menerapkan perangkat tersebut pada pertengahan MotoGP 2021 lalu.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Ducati ternyata terus mengembangkan inovasi ride height adjuster tersebut..
Yang terbaru, General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna telah membocorkan bahwa motor Ducati menggunakan Front Ride Height Device (FRHD) yang sudah diuji pada tes Sepang kemarin.
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Trofi MotoGP Indonesia 2022 Memiliki Makna Seperti Ini
Begitu melihat inovasi terbaru Ducati ini, tim-tim pabrikan lain menentang.
Bukan tanpa alasan Yamaha dan tim lainnya tidak setuju.
Menurut mereka, pengembangan yang dilakukan Ducati sudah terlalu jauh.
Dari sisi keselamatan pembalap hingga soal biaya yang tidak murah.
"Lima dari enam tim pabrikan sangat setuju dalam menentang masalah perangkat ketinggian ini," kata Jarvis kepada Speedweek.com.
"Ducati adalah pabrikan yang telah menggunakan perangkat front ride height musim ini. Semua tim (selain Ducati) sepakat untuk tidak menggunakan sistem ini," lanjutnya.
"Lalu, apakah ride-height device benar-benar membuat pertunjukan lebih baik? Saya meragukannya," kata Jarvis.
"Ini malah membuat semakin rumit. Lebih banyak hal bisa salah, lebih banyak perangkat harus dioperasikan oleh pembalap."
"Untuk alasan keamanan, pengurangan kecepatan dan biaya, kami tidak mendukung perangkat baru," kata dia lagi.
Dengan menghadapi keputusan ini, dominasi Ducati siap-siap saja terancam.
Pasalnya, ride-height device mereka sangat membantu para pembalap dalam beraksi di lintasan.
Terutama di trek lurus yang jadi trek andalan Si Merah Borgi Panigale.
Sejak mengembangkan ride height device, Ducati mengalami peningkatan cukup pesat dalam 5 tahun terakhir.
Di MotoGP 2022, mereka juga sangat percaya diri mampu meraih gealr juara dunia pembalap.
Jalan yang ditempuh Ducati demi meraih impian besar mereka adalah dengan menerjunkan 4 tim dengan 8 pembalap di MotoGP 2022.
Source | : | Motorsport,Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |