Selain dijatuhi hukuman tidak boleh beraktivitas apapun di dunia bulutangkis, mereka juga diharuskan untuk mengembalikan hadiah uang yang mereka dapat dari Fuzhou China Open 2018.
Kasus tersebut membuat situasi ganda putra China semakin darurat.
Pasalnya, Liu Yu Chen/Li Jun Hui dan He Ji Ting/Tan Qiang adalah 2 pasangan ganda putra terbaik China saat ini.
Meski Li Jun Hui sudah pensiun, Li/Liu masih sempat nangkring di peringkat 2 dunia sebelum nama mereka dihapus dari daftar peringkat BWF.
Sementara He/Tan baru saja mengalami kenaikan peringkat ke posisi 17 usai melesat hingga semifinal All England Open 2022.
Di sisi lain, ini bukan kasus 'main sabun' yang pertama kali menimpa atlet asal China.
Baca Juga: Swiss Open 2022 - Pelatih Kecewa dengan Kekalahan Adnan/Mychelle: Harusnya Tak Boleh Terjadi
Sebelumnya, ganda putra China lainnya, Di Zi Jian/Wang Chang juga tersandung masalah yang sama.
Juara Dunia Junior 2018 itu diduga terlibat perjudian saat bertanding melawan ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana di Denmark Open 2021.
Saat itu Di/Wang kalah dalam permainan 2 gim langsung dengan skor, 6-21, 21-19.
Kasus Di Zi Jian itu diketahui publik setelah mantan kekasih Di Zi Jian mengungah percakapannya dengan Di Zi Jian tentang pengaturan skornya saat melawan Bagas/Fikri.
Dalam bukti tangkapan layar percakapan itu, Di Zi Jian dengan sengaja akan mengalah pada gim pertama.
Selain nama-nama diatas masih ada Zhun Jun Hao dan Zhang Bin Rong pada bulan November lalu yang juga tersandung skandal yang sama.
Baca Juga: Jadwal Swiss Open 2022 - Adu Gengsi Ganda Putra Indonesia Vs Malaysia Tersaji Malam Ini
Kasus terbaru ini jelas membuat China semakin mengalami krisis di ganda putra.
Padahal mereka masih belum memiliki racikan ganda putra terbaik lagi sepeninggal Li Jun Hui pensiun.
Hingga saat ini, belum ada ganda putra China yang menembus peringkat 15 besar dunia.
Source | : | BWF Badminton |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Yuniardi |