Di tengah kritikan yang datang, Bagnaia menyadari hasil balapannya jelas bukan hal membanggakan.
“Fabio Quartararo berada di urutan kesembilan di Qatar, dan kedua di Indonesia. Saya, di sisi lain hanya berada di posisi kelima belas, ini jelas bukan hal yang positif," ungkap Bagnaia dilansir Sportfeat dari Paddock-GP.com.
Baca Juga: Swiss Open 2022 - Pelatih Kecewa dengan Kekalahan Adnan/Mychelle: Harusnya Tak Boleh Terjadi
“Sangat bagus bahwa kami banyak bekerja pada akhir pekan lalu dan perasaan (tentang gairah meraih gelar) tahun sebelumnya telah kembali.”
“Tapi Kami tidak bisa benar-benar menerapkannya, jadi itu seperti omong kosong sekarang, tapi itu adalah satu-satunya aspek yang sedikit positif,” kata Bagnaia.
Yang belum diketahui banyak orang adalah Pecco Bagnaia ternyata sedang mengalami cedera minor. Hanya saja hal tersebut tidak mau ia jadikan alasan.
Di MotoGP Qatar 2022, Pecco Bagnaia tak membukukan poin sama sekali setelah ia tak berhasil melanjutkan balapan.
Sedangkan akhir pekan kemarin, di MotoGP Indonesia 2022, ia hanya berada di posisi kelima belas.
Dalam dua seri pembuka MotoGP, Bagnaia baru mengumpulkan satu poin. Jauh tertinggal dari pemuncak klasemen saat ini Enea Bastianini (Gresini Ducati).
Catatan itu jauh dari ekspetasi Pecco Bagnaia yang berhasrat menjadi penantang gelar.
Dia tak memungkiri bahwa mental dan semangatnya terguncang akibat hasil jeblok di awal musim.
Baca Juga: Jadwal Swiss Open 2022 - Adu Gengsi Ganda Putra Indonesia Vs Malaysia Tersaji Malam Ini
“Tahun lalu saya memulai dengan perasaan baik, tetapi saya tidak bisa menjelaskannya dengan konkret,” kata pembalap asal Italia itu.
“Situasinya berbeda, saya mengalami tahun 2020 yang sulit di belakang saya. Tahun ini tujuan kami benar-benar berbeda.”
“Kami finalis pada tahun lalu, dan kami memasuki musim dengan tujuan untuk merebut gelar, berdasarkan performa tahun lalu.”
“Sayangnya, hasil berkata lain. Ini adalah awal yang benar berbeda dari kejuaraan tahun lalu,” pungkas Bagnaia.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Yuniardi |