Flandy menjelaskan bahwa dirinya sudah berencana meninggalkan BAM sejak tahun lalu.
Menurut Flandy, Olimpiade Tokyo 2020 menjadi momen yang membuat dirinya memutuskan pergi dari pelatnas BAM.
Pada ajang tersebut, eks tandem Eng Hian tersebut membawa Aaron Chia/Soh Wooi Yik meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
“Ya benar saya akan keluar dari BAM karena kontraknya sudah habis," kata Flandy, dikutip dari Harian Metro.
"Selain itu, saya pikir pekerjaan saya di sini sudah selesai sejak akhir Olimpiade terakhir."
Lebih jauh, Flandy juga mengatakan bahwa dirinya telah memikirkan untuk tidak memperpanjang kontraknya di Malaysia sejak Desember 2021.
Baca Juga: MotoGP Argentina 2022 - Efek Balapan di Sirkuit Mandalika, Enea Bastianini Lebih Pecaya Diri
"Saya sudah memutuskan (untuk pergi) sejak Desember 2021) lalu," ungkap Flandy Limpele, dikutip dari New Straits Times.
"Saya kemudian menyampaikan niat saya kepada (Direktur Pelatih BAM), Wong Choong Hann," imbuhnya.
Sebagai pelatih ganda putra Malaysia sejak 2020, pencapaian Flandy Limpele cukup mengesankan.
Ia berhasil membawa Aaron Chia/Soh Wooi Yik meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
Kemudian di awal tahun ini, Flandy juga mampu mengantarkan ganda putra muda Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin juara di German Open 2022.
Kemudian masih ada Tan Wei Chong/Man Kai Wun juara di Syed Modi International 2022.
Disinggung mengenai alasan menerima tawaran sebagai pelatih ganda campuran Indonesia, Flandy mengakui bahwa ia menyukai tantangan karena sejauh ini belum pernah menangani sektor tersebut.
"Saya senang dengan tantangan baru, karena saya belum pernah melatih ganda campuran sejak saya mulai jadi pelatih," ucap Flandy.
"Tetapi sebagai mantan pemain spesialis ganda, saya yakin memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi pelatih di sektor tersebut," mantan partner Vita Marissa itu.
Source | : | Harian Metro,News Straits Times |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |