SportFEAT.com - Flandy Limpele menyampaikan pesan penting untuk ganda putra Malaysia sebelum meninggalkan BAM dan bergabung menjadi pelatih baru di PBSi.
Mundurnya Flandy Limpele dari BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) memang tidak terprediksi banyak orang.
Flandy Limpele memutuskan hengkang dari BAM setelah hampir 2 tahun menjabat pelatih ganda putra di sana.
Padahal, sepak terjang Flandy Limpele selama menjadi pelatih di Malaysia sejatinya tidak buruk.
Baca Juga: Alasan Flandy Limpele Tolak Malaysia dan Lebih Pilih Pulang ke PBSI: Demi Ganda Campuran Indonesia
Malah cukup mengesankan.
Tangan dingin Flandy Limpele berhasil mengantarkan ganda putra Malaysia meraih beberapa gelar bergengsi.
Yang paling tersohor tentu prestasi ganda putra nomor satu Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang mampu meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
Di Olimpiade Tokyo 2020 itu pula, Aaron/Wooi Yik untuk pertama kalinya mampu mengandaskan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di perempat final setelah 6 kali pertemuan sebelumnya mereka tak pernah menang.
Pada ajang itu juga, mereka menjadi pemupus ganda putra Indonesia dalam merengkuh medali Olimpiade lantaran mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dalam laga perebutan medali perunggu.
Adapun pada awal tahun ini, Flandy Limpele juga berhasil mengantarkan ganda putra Malaysia lainnya Goh Sze Fei/Nur Izzuddin menjuarai German Open 2022.
Gelar tersebut menjadi yang pertama untuk Sze Fei/Nur Izzuddin di turnamen BWF World Tour sekaligus dalam 5 tahun terakhir sejak bernaung di BAM.
Serta Man Wei Chong/Tee Kai Wun juara di Syed Modi 2022.
Di saat ganda putra Malaysia sedang naik-naiknya, kini Flandy Limpele justru memilih pergi.
Baca Juga: Flandy Limpele Ternyata Sudah Kepikiran Tinggalkan Malaysia Sejak Akhir Tahun Lalu, Begini Faktanya!
Jelas menjadi rasa kehilangan tersendiri bagi anak-anak didik pelatih 47 tahun itu di BAM.
Meski demikian, Flandy merasa justru waktu inilah yang tepat baginya untuk meninggalkan pelatnas BAM.
"Tugas awal saya adalah untuk Olimpiade (2020) dan pengembangan ganda putra (di Malaysia) sempurna," ucap Flandy Limpele dikutip Sportfeat dari Stadium Astro.
"Pelatih selanjutnya nanti bisa membantu mereka lebih bagus, karena tinggal ambil hasilnya," kata Flandy.
Perubahan besar jelas terlihat pada pola permainan kedua ganda putra Malaysia itu.
Sejak kedatangan Flandy, Aaron/Wooi Yik sendiri mengakui bahwa taktik mereka belajar dari gaya permainan ganda putra Indonesia.
Yaitu mengandalkan 3 pukulan awal setelah service.
"Pertama kali saya membawa pemain ke Olimpiade, saya bangga dengan pemain saya meskipun medali perunggu," katanya.
"Itu adalah kerja keras kami bersama serta kerja tim yang hebat."
"Mereka perlu menjaga komunikasi dan penampilan bermain dengan baik. Mereka sudah bagus dan semoga semangat juang Wooi Yik di lapangan lebih besar dan lebih tangguh."
Baca Juga: Eks Pembalap Inggris Tuding Alberto Puig Terlalu Memaksa Marc Marquez untuk Segera Ngaspal
Ia pun meninggalkan pesan penting kepada para ganda putra Malaysia sebelum resmi kembali pulang ke Tanah Air, Indonesia.
Flandy berharap ganda putra Malaysia tetap merendahkan hati mereka usai menjadi juara dan memiliki prestasi gemilang.
"Mereka (Sze Fei/Nur) sudah sejajar dengan Aaron/Wooi Yik di level tinggi. Saya harap mereka lebih konsisten dan sikapnya bagus," pesan Flandy.
"Mereka juga harus selalu rendah hati."
"Saya juga bangga dengan Sze Fei/Nu karena setelah 5 tahun di BAM, tanpa gelar, kini sudah ada hasilnya. Begitu juga Man Wei Chong/Tee Kai Wun yang juara di Syed Modi Super 300," imbuhnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS! - Marc Marquez Resmi Absen di MotoGP Argentina 2022
Saat ini, Flandy Limpele sendiri sudah pulang ke Indonesia.
Mulai 1 April 2022 mendatang, mantan tandem Eng Hian dan Vita Marissa itu akan resmi menjalani tugasnya di PBSI sebagai pelatih ganda campuran pratama.
Kehadiran Flandy Limpele di pelatnas PBSI diharapkan mampu membantu Nova Widianto mengasah dan mengorbitkan ganda campuran Indonesia menuju Olimpiade Paris 2024.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |