Baca Juga: MotoGP Argentina 2022 - Susul Marc Marquez, Honda Kembali Ditinggal Satu Pembalap Andalannya!
Dalam 18 kali pertemuan di Thomas Cup, Malaysia sudah menelan kekalahan dari Indonesia sebanyak 13 kali.
Termasuk pada 2 edisi terakhir Thomas Cup, 2018 dan 2020, di mana Malaysia gagal naik podium usai dikalahkan Indonesia di babak 8 besar.
"Sulit mengatakan siapa yang ingin kami lawan (di penyisihan grup) karena pengundian akan dilakukan sesuai dengan peringkat tim dunia," ujar Sekretaris Jenderal BAM, Kenny Goh, dikutip Sportfeat dari New Straits Times, Kamis (31/3/2022).
Baca Juga: Malaysia Kelimpungan Cari Pengganti Flandy Limpele, Ganda Putra Negeri Jiran Terombang-ambing
"Di atas kertas, bagaimanapun, kita bisa lihat bahwa Indonesia dan Jepang tidak diragukan lagi adalah tim terkuat."
"Dan para pemain mereka juga bermain dengan baik," ujarnya.
Selain Indonesia, Malaysia memang memiliki rekor buruk dalam beberapa tahun terakhir dengan Jepang.
Di edisi 2020 kemarin, Malaysia kalah 1-4 dari Jepang di penyisihan grup. Tapi masih selamat berkat jadi runner-up grup sebelum kalah di 8 besar dari indonesia.
Baca Juga: Raja Bulu Tangkis Malaysia Akui Masih Tertekan Meski Sudah Hengkang dari Pelatnas BAM
Tim putra Malaysia sebenarnya baru saja mengenyam gelar juara dari ajang beregu di Kejuaraan Beregu Asia 2022 kemarin.
Saat itu di final, Malaysia mengalahkan Indonesia 3-0.
Tetapi masalahnya, skuad yang dikirim Indonesia di turnamen itu adalah para pemain pelapis.
Sementara tim Malaysia tampil dengan pemain utama.
Malaysia pun kini menyadari bahwa meski mereka juara beregu Asia, persaingan di Thomas Cup 2022 akan sangat berbeda.
Baca Juga: Legenda MotoGP Peringatkan Marc Marquez Harus Tahu Batas Risiko: Jika Tidak, Karier Tamat
"Kami mungkin juara beregu Asia, tapi kami melihat Thomas Cup 2022 dengan cara berbeda," ucap Kenny Goh.
"Dan para pemain kami bekerja keras untuk mewujudkannya," imbuhnya.
Kekuatan tim putra Indonesia memang semakin kuat setelah Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri juara All England 2022.
Melesatnya Bagas/Fikri seolah semakin memberi Indonesia banyak pilihan dalam melancarkan strategi karena memiliki stok ganda putra yang tak pernah habis.
Keberhasilan Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juara di Swiss Open 2022 lalu juga semakin memupuk rasa percaya diri tim putra Indonesia untuk mempertahankan gelar Thomas Cup.
Baca Juga: Francesco Bagnaia 2 Kali Ambyar di Awal Musim, Efek Tanpa Valentino Rossi?
Di sisi lain, meski China melemah, Malaysia tidak memungkiri adanya kejutan dari mereka atau mungkin tim-tim lain.
"Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan tim lain muncul dengan skuad yang kuat juga," ucap Kenny Goh.
"China juga tetap tidak bisa diabaikan meski mereka lebih banyak menurunkan pemain muda."
"Kami tetap berusaha optimistis punya peluang bagus memenangkan Piala Thomas, dan kami akan mengirimkan pemain terbaik kami," kata dia.
Malaysia terakhir kali juara Thomas Cup pada 1992.
Thomas Cup 2022 rencananya akan digelar pada 8-15 Mei 2022 di Bangkok, Thailand.
Indonesia diprediksi menurunkan skuad terbaik, kemungkinan besar Bagas/Fikri masuk ke dalam skuad tim tahun ini.
Source | : | Nst.com.my |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |