Selain masalah top speed, yang mengejutkan Quartararo adalah motornya tidak memiliki grip belakang yang cukup untuk bisa menggeber motornya.
“Beberapa lap pertama adalah mimpi buruk, saya banyak kehilangan posisi,” ujar Quartararo dilansir Sportfeat lewat laman Yamahamotogp.
“Begitu ada lebih banyak karet di lintasan, itu lebih baik. Tapi menyalip benar-benar sulit.”
Pada balapan di MotoGP Argentina 2022, Quartararo merasa sudah tampil secara maksimal.
Namun karena tidak didukung dengan kondisi motornya saat ini, ia tercecer di urutan kedelapan.
“Saya melakukan yang terbaik, tetapi saya menggunakan ban belakang saya lebih dari yang diharapkan.”
“Ini membuat frustasi karena saya tidak membuat kesalahan besar. Saya hanya kalah karena kurangnya grip.”
Baca Juga: Valentino Rossi Komentari Dua Mantan Timnya yang Kini Tersalip KTM
“Mari kita lihat apakah kita bisa menemukan lebih banyak grip di Austin,” pungkasnya.
Senada dengan Quartararo, Massimo Meregalli selaku Tim Direktur Yamaha juga menyayangkan motor Yamaha yang tidak memiliki grip yang cukup untuk melintas di Sirkuit Termas de Rio Hondo.
“Menyalip dalam situasi seperti ini rumit, tetapi Fabio masih menyelamatkan beberapa poin penting,” kata Meregalli.
Seusai MotoGP Argentina 2022, para tim dan pembalap akan langsung menuju MotoGP Amerika 2022.
Meregalli menganggap COTA akan lebih cocok dengan Yamaha.
Source | : | Yamahamotogp.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |