SportFEAT.com - Dipanggilnya Daren Liew untuk memperkuat tim Malaysia di Thomas Cup 2022 tampaknya memiliki misi terselubung berkaitan dengan taktik urutan pemain di tunggal putra.
Pengalaman kalah telak dari Indonesia sepertinya membuat Malaysia banyak berbenah jelang Thomas Cup 2022, 8-15 Mei di Bangkok, Thailand.
Pada tahun lalu, pada Thomas Cup 2020, ambisi Malaysia untuk meraih medali dan naik podium sirna usai dibantai Indonesia 0-3.
Malaysia kalah 0-3 dari Indonesia di perempat final Thomas Cup 2020. Kekalahan itu menjadi kekalahan Malaysia untuk kedua kalinya secara beruntun dari Indonesia di babak yang sama setelah edisi 2018.
Seakan berkaca pada 2 hasil buruk itu, kini Malaysia mulai meracik-racik strategi mereka.
Kehadiran Rexy Mainaky sebagai pelatih baru di BAM tampaknya juga turut mempengaruhi penyegaran taktik Negeri Jiran di Thomas Cup 2022.
Pasalnya, kali ini Malaysia memutuskan untuk memanggil tunggal putra independen, Daren Liew.
Daren Liew sendiri belum lama ini dipercaya jadi asisten pelatih sekaligus sparring Lee Zii Jia, yang baru saja mundur dari BAM.
Ketika Malaysia tetap memanggil Lee Zii Jia dalam skuad Thomas Cup 2022 meski bukan lagi pemain pelatnas BAM, itu memang wajar saja.
Baca Juga: Johann Zarco Sebut Ducati Gila: Motor Kompetitif tapi Sulit Dikendalikan
Sebab Lee Zii Jia memang masih jadi tunggal putra terbaik Malaysia saat ini dengan bertengger di peringkat 7 dunia.
Namun soal keputusan memanggil Daren Liew, ini yang menimbulkan tanda tanya.
Apalagi performa Daren Liew yang tergolong pemain veteran itu juga tidak terlalu menanjak.
Tahun lalu pun Daren Liew tak masuk dalam skuad Thomas Cup 2020 Malaysia.
Baca Juga: Marc Marquez Disebut Tetap Sulit Menang Meski Tampil Luar BIasa di Seri Comeback
Namun demikian, jika ditelusuri lebih lanjut, perlahan taktik Malaysia mulai terbaca.
Pemanggilan Daren Liew ke dalam skuad tim Thomas Malaysia tampaknya berkaitan dengan strategi urutan pemain di tunggal putra.
Dengan hadirnya Daren Liew, Malaysia bisa memasangnya sebagai tunggal putra kedua.
Sedangkan Ng Tze Yong yang tahun lalu jadi tunggal kedua, bisa dimundurkan jadi tunggal ketiga.
Kalaupun Daren Liew kalah, Malaysia tampaknya jauh lebih percaya diri dengan Ng Tze Yong di tunggal ketiga pada partai kelima.
Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan mantan tunggal putra legendaris Malaysia, Lee Chong Wei.
"Saya pikir ini adalah skuad terkuat dan paling seimbang (untuk tim Malaysia)," ujar Lee Chong Wei dikutip Sportfeat dari New Straits Times.
"Dan karena BWF mengisizinkan negara-negara untuk membawa maksimal 12 pemain, maka saya bisa bilang 'ayo (menang)'," katanya.
"Dengan Yew Sin/Ee Yo di skuad, kami memiliki 3 ganda putra tangguh. Zii Jia juga dalam performa bagus."
"Dan memainkan Daren sebagai tunggal kedua juga memberikan peluang yang lebih baik bagi tunggal ketiga kami (Ng Tze Yong) untuk mencetak poin juga," ujar Lee Chong Wei.
Berdasarkan ranking, Daren Liew yang saat ini bertengger di peringkat 35 dunia, memang masih di atas Ng Tze Yong (44).
Sementara, performa Ng Tze Yong sendiri sedang menanjak dalam beberapa turnamen terakhir.
Memainkan Daren Liew sebagai tunggal kedua demi menaruh Ng Tze Yong di tunggal ketiga, memang bisa jadi taktik yang masuk akal untuk Malaysia.
"Secara strategi, seharusnya begitu nanti (urutan pemain)," kata Lee lagi.
Malaysia juga semakin percaya diri setelah kemenangan pertama mereka di ajang Kejuaraan Beregu Asia 2022 Februari lalu setelah mengalahkan Indonesia di final.
Terlepas dari tim Indonesia yang bermuatan pemain pelapis, Malaysia tetap bangga akan hal itu.
Sebab menurut mereka, selain menjadi bekal positif, skuad Negeri Jiran juga merasa jauh lebih kompak.
"Saya sangat ingin melihat para pemain kami bersiap dengan baik untuk Thomas Cup 2022," kata Lee.
"Tim Malaysia kami bisa dipastikan jauh lebih kuat dari pada edisi tahun lalu."
"Malaysia juga baru saja memenangkan Kejuaraan Beregu Asia di Februari. Itu akan mendatangkan kepercayaan diri," katanya lagi.
Source | : | Nst.com.my |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |