Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Memori Kelam yang Bikin Enea Bastianini Sulit Membelot ke Honda
"Dulu (di Moto2), saya masih bisa mencetak poin meski gap waktu tertinggal sampai 25 detik (saat finis). Tapi sekarang di MotoGP, itu tidak mungkin lagi terjadi," kata Fernandez.
Raul Fernandez mengungkap beberapa kesulitannya dalam beradaptasi di kelas para raja.
Terutama soal temperatur trek yang tinggi di beberapa seri.
Tantangan tersebut bisa jadi akan lebih besar mengingat seri MotoGP berikutnya akan mulai memasuki musim panas di Eropa.
Baca Juga: Alasan Taufik Hidayat Hengkang dari PBSI Terkuak, Ternyata Cuma Jadi Pajangan Saja!
"Setelah balapan, saya merasa baik, tapi dua hari pengujian sangat sangat sulit," kata Raul Fernandez.
"Temperaturnya sangat tinggi dan saya kesulitan. Ritme saya tidak bagus, karena itu saya harus belajar lebih banyak tiap hari," ucap Raul Fernandez.
Keluhan yang dirasakan pembalap 21 tahun itu menyibak kembali tentang apa yang sebenarnya ia kejar di musim ini.
Raul Fernandez awalnya sempat dikabarkan merasa terpaksa naik ke kelas MotoGP pada musim ini akibat didesak oleh tim KTM.
Baca Juga: Alasan Taufik Hidayat Hengkang dari PBSI Terkuak, Ternyata Cuma Jadi Pajangan Saja!
Padahal, dia sendiri pernah berujar bahwa pada musim 2022 dia masih ingin menggeluti kelas Moto2. Raul Fernandez ingin mewujudkan impiannya menjadi juara dunia di kelas menengah tersebut setelah musim lalu digagalkan Remy Gardner.
Namun keinginan dia harus terabaikan karena KTM lebih takut kehilangan Raul Fernandez yang mulai dilirik Yamaha.
Di sisi lain, ada pula desas-desus yang menyebutkan bahwa Raul Fernadez sejatinya ingin debut di MotoGP dengan bergabung tim Yamaha.
Namun mengingat klausul kontrak para pembalap KTM, hal tersebut sulit terjadi tanpa bayaran penalti tinggi atau risiko diblacklist KTM.
Seperti yang terjadi pada Jorge Martin yang dibajak Ducati pada 2020 lalu.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |