SportFEAT.com - Andrea Dovizioso mengeluhkan karakteristik motor Yamaha yang rumit mempersulitnya untuk mengarungi balapan di MotoGP 2022.
Pengalaman pernah membalap di tim satelit Yamaha nyatanya tak membuat Andrea Dovizioso kembali mudah menaklukkan motor pabrikan Iwata tersebut.
Di MotoGP 2022, Andrea Dovizioso masih banyak menderita bersama RNF Yamaha.
Pembalap 35 tahun itu belum berhasil menunjukkan tajinya lagi selepas hiatus dan hengkang dari Ducati.
Baca Juga: Sejak Hengkang dari Yamaha dan Gabung Aprilia, Maverick Vinales Telah Banyak Berubah
Perbedaan mesin dari Desmosedici GP Ducati yang sudah dibelanya selama 7 tahun beruntun ke mesin M1 Yamaha sempat disebut jadi biang keladi yang menghambatnya.
Namun alih-alih soal mesin, Dovizioso ternyata menyebut bahwa karakteristik dan bentuk M1 Yamaha sekarang jauh lebih kompleks.
Ditambah lagi adanya kekurangan grip yang sudah jadi masalah klasik Yamaha sejak dulu.
Menurut Dovizioso, sampai saat ini, hanya Fabio Quartararo yang lihai menaklukkan M1 Yamaha.
"Ini bukan tentang set-up. Kami juga memiliki perlengkapan yang sama dengan Fabio," kata Andrea Dovizioso dikutip Sportfeat dari Motorsport Total.
Baca Juga: Pol Espargaro Akhirnya Akui Ada Tekanan Besar Jadi Pembalap Repsol Honda
"Ini lebih ke tentang cara bagaimana harus mengendarai motornya," jelas Dovizioso.
"Area cengkeraman di ban belakangnya itu sangat sempit. Jika Anda tidak bisa membalap seperti itu, maka Anda tidak akan bisa cepat," katanya.
Dovizioso menambahkan bahwa masalah M1 Yamaha makin kompleks karena kurang kompetitifnya mesin mereka dibanding tim-tim pabrikan lain di MotoGP 2022.
Baca Juga: Kejuaraan Asia 2022 - Marcus/Kevin Absen, Rexy Mainaky Yakin Malaysia Mampu Rebut Juara Ganda Putra
Bahkan Fabio Quartararo yang paling lihai pun sudah mulai terus menanggung penderitaan. Sampai 4 balapan musim ini, juara dunia bertahan itu belum satu pun mencicipi gelar juara.
"Ada 2 sisi cerita, yang satu adalah tentang masalah seberapa kompetitifnya Yamaha. Dan itu sudah dikeluhkan Fabio," kata Dovizioso.
"Itu sudah menyangkut area mesin."
"Sedangkan ssatu cerita lainnya adalah bagaimana bisa bersaing dengan kerumitan karakteristik Yamaha saat ini."
Menurut pembalap asal Italia itu, M1 Yamaha versi sekarang jauh lebih sulit.
Masalah grip yang sudah jadi masalah klasik yang mengakar dan terus-terusan tak kunjung membaik.
Baca Juga: Fabio Quartararo Percayakan Masa Depannya di Tangan Sang Manajer
"Ini sangat sangat sulit. Menurut saya masalahnya bukan pada mesin, tapi pada gripnya," ujar Dovizioso.
"Anda tidak akan bisa balapan seperti biasanya karena Anda tidak bisa mendapatkan grip yang cukup saat keluar tikungan."
"Dari sudut pandang saya, sangatlah sulit membalap dengan kondisi demikian," curhat Dovi.
Baca Juga: Fabio Quartararo Tepis Anggapan Juara Bertahan Bikin Beban Bertambah
Dovizioso lantas menambah mengapa ada perbedaan bebsar antara dirinya yang sudah senior dengan Fabio Quartararo yang justru lebih mampu menaklukkan Yamaha.
Menurut Dovizioso, hal itu tidak lepas dari pengalaman pertama Fabio Quartararo yang mentas di kelas premier bersama Yamaha dan belum pernah mencoba motor pabrikan lain.
"Gaya balapannya sudah seperti itu sejak awal. Dia bisa kompetitif di MotoGP karena sejak awal DNA motornya sudah bersama Yamaha," ujar Dovi.
Source | : | Motorsport-total.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |